Site icon Situs Informasi Seputar Pendidikan Terupdate

Menanamkan Pendidikan Karakter Sedini Mungkin

Menanamkan Pendidikan Karakter Sedini Mungkin – Akhir-akhir ini banyak kasus bullying yang dilakukan oleh pelajar sekolah menengah. Para pelaku kasus bullying dapat dijerat dalam Pasal 351 KUHP tentang Tindak Penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang Perundungan yang Dilakukan di Tempat Umum dan Mempermalukan Harkat Martabat Seseorang. Dengan adanya pasal-pasal tentang bullying tersebut dapat memberikan naungan bagi korban bully. Namun, apakah Pasal-pasal tersebut mampu memberikan perlindungan hukum dan urangkampoeng.com  mampu menyembuhkan trauma yang dialami oleh korban.

Meningkatnya Kasus Bullying

Setiap tahun kasus bullying terus meningkat, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan 30-60 kasus perundungan. Berdasarkan berita dan catatan fakta yang ada di data Programme For International Students Assessment (PISA) anak dan remaja di Indonesia 15% mengalami intimidasi, 19% dikucilkan, 22% dihina, 14% persen diancam, 18% didorong hingga dipukul dan 20% diisukan kabar yang kurang menyenangkan. United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) telah mencatat bahwa persentase kekerasan anak di Indonesia tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan dan lingkungan keluarga.
Lingkungan pendidikan yang salah menjadi salah satu faktor terjadinya bullying. Lingkungan keluarga yang banyak tuntutan, kurang kasih sayang, dan pengertian keluarga juga dapat memicu hal ini. Sayangnya, banyak dari orang tua yang kurang memahami hal tersebut. Bullying merupakan tindakan yang tidak menyenangkan seperti dikucilkan, dihina, diancam, diintimidasi yang merugikan salah satu pihak dan dapat menjadikan pengalaman yang tidak terlupakan. Bullying dapat terjadi kepada siapa saja tanpa memandang status sosial, gender, usia.

Apa Penyebab Terjadinya Bullying?

Bullying merupakan tindakan yang secara langsung merugikan orang lain. Kebanyakan kasus bullying ini terjadi pada kalangan pelajar sekolah. Tapi tidak banyak yang tahu penyebab bullying ini terjadi. Penyebab bullying sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, pertama lingkungan keluarga, keharmonisan keluarga mempengaruhi psikologis seorang anak. Seorang anak dapat menangkap apa yang menjadi kebiasaan dalam keluarganya. Keluarga menjadi pendidikan pertama yang utama. Oleh karena itu, perilaku dan pemikiran seorang anak menjadi bukti keberhasilan pendidikan dalam keluarga. Sayangnya banyak ditemui keluarga yang menuntut sesuatu hal kepada sang anak sehingga anak terbebani dan tidak bisa melakukan penolakan sehingga mencari pelampiasan yang lain.
Kedua, lingkungan bermain/pergaulan. Pergaulan menjadi salah satu faktor penyebab bullying karena pergaulan dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang. Oleh karena itu, menjaga pergaulan dirasa menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Namun, seseorang yang memiliki pemikiran dan perilaku yang baik akan mengerti akan hal tersebut.
Ketiga, media sosial. Media sosial tidak bisa terpisahkan dalam era saat ini dan pemakaian media masa tidak memandang usia sehingga anak-anak juga dapat mengaksesnya. Konten yang disajikan dalam media sosial juga tidak sepenuhnya mendidik, jika seorang anak tidak dapat menyaring apa yang dilihat dan didengar maka hal ini dapat menjadi titik awal kasus bullying. Ketiga, status sosial dan ekonomi. Status sosial ekonomi merupakan posisi seseorang di dalam masyarakat. Biasanya seseorang yang memiliki status sosial dan ekonomi tinggi cenderung memiliki perilaku sombong dan menjadi pribadi yang pemilih dalam hal pertemanan.
Baca juga: Liberalisasi Pendidikan: Paradigma Pendidikan yang Berorientasi Pasar

Bagaimana Cara Mencegah Bullying?

Dari beberapa penyebab bullying diatas kita dapat mencegahnya dengan beberapa cara. Pertama, menjaga keharmonisan keluarga. Dikala keluarga memiliki masalah tidak seharusnya seorang anak mengetahui hal tersebut. Walaupun keluarga sedang tidak baik sebaiknya di depan sang anak orang tua tetap merahasiakannya dan tetap bersikap seperti biasa. Orang tua juga bisa memperdalam parenting untuk perkembangan pola pikir dan perilaku seorang anak yang baik.
Kedua, pertemanan yang sehat. Pergaulan yang baik akan memberikan dampak yang baik pula untuk kita. Sehingga menjaga pergaulan menjadi salah satunya jalan untuk mencari pergaulan yang sehat. Ketiga, memfilter konten media sosial. Menyaring konten yang ada di media sosial menjadi jalan kedua setelah menjaga pergaulan.
Pada dasarnya bullying tidak akan terjadi jika pendidikan pertama telah terpenuhi. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama yang utama dan terpenting karena kebiasaan-kebiasaan seorang anak akan terbentuk. Pola pikir dan perilaku juga dipengaruhi oleh pola didik orang tua. Hal ini dapat menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan keluarga dapat dilihat dari perilaku dan pola pikir sang anak. Menanamkan pendidikan karakter menjadi langkah utama untuk mencegah terjadinya bullying. Pendidikan Karakter dimulai dari keluarga.
Exit mobile version