Pendidikan

Peranan Pranata Pendidikan dalam Suatu Negara

Peranan Pranata Pendidikan dalam Suatu Negara – Dalam kehidupan bermasyarakat, dikenal beberapa pranata sosial. Salah satunya adalah pranata pendidikan yang akan dibahas dalam artikel ini. Peranan pranata pendidikan dalam suatu negara adalah salah satunya untuk menyiapkan peranan dan status sosial individu dalam masyarakat.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Dengan pendidikan, kehidupan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun, apa yang dimaksud dengan pranata pendidikan dan apa peranannya? Simak jawabannya urangkampoeng.com berikut ini.

Mengenal Pranata Pendidikan

Dikutip dari buku Geografi dan Sosiologi 2 SMP Kelas VIII oleh Sugiharyanto (2007:158), Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa konsep pendidikan mencakup tiga pusat pendidikan yakni pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat. Berikut ini penjelasannya:

1. Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah tempat atau situasi yang bisa dijadikan sebagai wadah pendidikan pertama dan paling baik bagi anak. Keluarga juga merupakan pranata kehidupan paling kecil yang langsung dialami oleh anak. Dari keluarga inilah anak bisa menyaring dan mempelajari nilai-nilai dan pengalaman hidup yang membentuk kepribadiannya.

2. Pendidikan Masyarakat

Masyarakat merupakan suatu jaringan hubungan sosial yang hidup bersama dan menghasilkan sebuah kebudayaan. Pendidikan masyarakat mempengaruhi apakah individu bisa menjadi manusia yang berguna atau tidak.

3. Pendidikan Sekolah

Pada pendidikan sekolah, anak mengalami pendidikan formal yang berarti pendidikan tersebut terstruktur dan berjenjang. Tanggung jawab sekolah adalah:

  • Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang sudah ditetapkan pada Undang-Undang Pendidikan
  • Tanggung jawab keilmuan yang berdasar pada bentuk, isi, tujuan, dan tingkat pendidikan, sekolah dipercaya oleh masyarakat dan negara
  • Tanggung jawab profesional sebagai organisasi pengelola dan pelaksana pendidikan berdasarkan ketentuan jabatan.

Baca juga: Water Filter, Teknologi Solusi Air Bersih dari Mahasiswi Universitas Diponegoro

Peranan Pranata Pendidikan dalam Suatu Negara adalah

Secara umum, peranan pranata pendidikan dalam suatu negara adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Perantara Pemindahan Warisan Kebudayaan

Dalam keluarga, orang tua akan mengajarkan anak-anaknya bagaimana bersikap sesuai dengan norma yang berlaku. Misalnya selalu bersikap dengan sopan santun, terutama terhadap orang yang lebih tua. Hal tersebut adalah contoh pendidikan sebagai pemindahan kebudayaan.

2. Persiapan bagi Peranan Pekerjaan

Setiap orang yang menjalankan peran-peran pekerjaan tidak bisa begitu saja langsung menjalankan peranan tersebut. Terdapat proses pendidikan yang berupa pendidikan keluarga, masyarakat, dan sekolah yang harus ditempuh terlebih dahulu.

Misalnya seorang dokter yang harus menempuh pendidikan kedokteran agar bisa menjadi dokter.

Peranan pranata pendidikan dalam suatu negara adalah antara lain untuk perantara pemindahan warisan kebudayaan dan persiapan bagi peranan pekerjaan.

Sekolah Digital Sebuah Keniscayaan

Sekolah Digital Sebuah Keniscayaan – Selintas saya menatap ada tiga orang guru di sebuah ruangan laboratorium komputer yang sedang asyik melakukan zoom meeting. Saya mencoba mengintip apa yang mereka lakukan, ternyata mereka adalah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), yaitu suatu pendidikan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi bagi seorang guru dan akan mendapatkan tambahan gelar Gr di belakang namanya.

Anehnya, walaupun berada dalam satu ruangan, namun mereka berbeda jurusan dan juga berbeda perguruan tingginya. Mereka adalah guru geografi, guru bahasa indonesia, dan guru bahasa sunda, dengan perguruan tinggi masing-masing adalah UNSIL, UNPAK dan UPI Bandung. Suatu penomena yang sudah dianggap biasa namun sebetulnya tidak biasa, jika kita melihat penomena ini sekitar dua tahun kebelakang urangkampoeng.com yaitu sebelum adanya pandemi COVID-19.

Nampak keseriusan dalam wajah mereka, saya perhatikan jarang mereka untuk membolos dari tatapan zoom meeting kecuali ketika mereka ingin buang hajat atau ketika waktunya istirahat, itu pun atas izin mentor atau gurunya, dengan raise hand di zoom meeting dan tidak lupa meninggalkan pesan di kolom chat zoom meeting, “izin kebelakang ya”.

Entah itu sebuah etika, atau sebuah ungkapan ketakutan dianggap bolos oleh mentornya. Saya positif thingking saja, itu adalah sebuah etika dalam bertatap maya yang dilakukan oleh mahasiswa yang notabene merupakan orang dewasa. Yang tentunya sudah memiliki sebuah tanggungjawab pendidikan yang sedang mereka lakukan.

Polanya ternyata sama, pembelajaran yang mereka lakukan adalah menggunakan pola sinkronus dan asinkronus. Selain bertatap maya lewat aplikasi zoom dan sejenisnya, juga mereka melakukan pembelajaran lewat Learning Management System (LMS). Hiruk pikuk pembelajaran seperti ini dianggap memudahkan proses pembelajaran dan lebih hemat pembiayaan, baik untuk peserta maupun untuk penyelenggara.

Dalam masa pandemi COVID-19 pembelajaran anak-anak sekolah semua dirumahkan, anak-anak sekolah mulai taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi melaksanakan pembelajaran daring. Anak-anak yang belum dewasa cenderung kurang bertanggungjawab dalam melakukan pembelajaran daring tersebut. Bagi seorang guru SMP atau SMA seperti saya, hanya untuk menyuruh siswa on camera saja perlu energi yang luar biasa. Apalagi melakukan pengkondisian lain berkaitan dengan pembelajaran afektif dan psikomotorik.

Kendala lain untuk anak-anak yang belum dewasa seperti anak-anak TK dan SD harus sepenuhnya didampingi orang tuanya. Kalau tidak, maka pembelajaran sangat sulit untuk terkendalikan. Anak-anak akan lebih memilih nonton TV, youtube, main game atau sejenisnya daripada mendengarkan pembelajaran dari gurunya, yang menurut mereka tidak lebih mengasyikan daripada tontonan atau permainan yang mereka sukai.

Efektivitas pembelajaran daring ini sebetulnya sudah harus bisa dibaca oleh pemangku kepentingan.

Sehingga akan mengeluarkan kebijakan yang semestinya tidak disamakan untuk semua tingkatan. Bagi anak yang belum dewasa, diperlukan pembimbingan langsung oleh tutornya, apakah itu gurunya atau orang tuanya di rumah.

Itulah perubahan yang menjadi sebuah keniscayaan. Sebuah perubahan yang akan terus berubah sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan jaman, bukan hanya karena adanya pandemi saja, namun dunia digital akan terus berkembang. Sehingga tidak ada lagi ruang-ruang kelas yang megah untuk pembelajaran, ruang-ruang kantor yang penuh dengan aksesoris administrasi dan tidak ada lagi toko-toko besar yang penuh dengan barang-barang dagangannya.

Perkembangan itu perlu disikapi dengan serius oleh pemangku kepentingan, jangan sampai generasi kita kedepan menjadi korban kesalahan kebijakan pemangku kepentingan dalam membuat rencana strategis bagi masa depan mereka. Sehingga secara kompetensi bisa bersaing dengan dunia luar, dan secara karakter tetap menjunjung nilai-nilai luhur karakter bangsa Indonesia.

Pendidikan formal yang memungkinkan untuk dilakukan secara digital perlu pengkajian dan perencanaan yang matang. Baik secara sistem tata aturan yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri dan peraturan-peraturan turunan lainnya.

Pendidikan karakter akan menjadi sebuah pondasi dari peradaban dari suatu bangsa. Pendidikan karakter ini akan dengan mudah diterapkan jika dimulai dari semenjak anak berada pada kandungan ibunya, bagaimana sang ibu melakukan hal-hal baik, memakan makanan yang halal dan sehat, membelajarkan anaknya dengan banyak membaca alquran, bertutur kata dan bertindak yang sesuai dengan norma agama, dan etika.

Ketika anaknya sudah lahir ke alam dunia dan tumbuh berkembang, dimulailah fungsi-fungsi panca indera difungsikan, begitu juga fungsi hati, akal, perasaan dan kepercayaan mulai tumbuh dan berkembang.

Mulailah kita melihat anak-anak tertawa, menangis, marah, berlindung, cari perhatian, bertanya, bergaul, bermain, berantem dan aktivitas-aktivitas lainnya sebagaimana aktivitas anak pada umumnya.

Semuanya adalah sebuah proses pembelajaran yang harus dikawal dengan baik dan benar sehingga usia yang disebut dengan golden age tidak tersia-siakan.

Mungkin kita melihat anak-anak mungil usia 0-6 tahun sehariannya bermain gadget, mulai dari bangun tidur, makan dan menjelang tidur kembali, tidak bisa lepas dari gadget tersebut. Ya, jaman memang sudah berubah, tidak bisa kita menghindar dari jaman yang memang sudah jamannya.

Kita hanya bisa mengarahkan, mengontrol dan memfasilitasi anak-anak kita, sebagaimana jaman kita dahulu waktu kecil, ketika permainan kelereng atau layangan menjadi sebuah primadona anak-anak waktu itu, orang tua kita tidak melarang, namun mengontrol, memfasilitasi dan juga membatasi, jangan sampai kebablasan dalam kesehariannya.

Saya termasuk orang yang tidak setuju untuk menjauhkan anak-anak dari gadget, namun bagaimana gadget itu bisa dijadikan sebagai sarana bagi anak untuk tumbuh kembang lebih baik lagi. Menjauhkan anak dari gadget sama saja dengan menjauhkan anak kita dari jamannya. Tinggal sekarang bagaimana kita membuat sebuah grand design pola pendidikan anak dengan tanpa menjauhkan mereka dari gadget.

Perlunya pengaturan waktu, konten, dan pendampingan ketika anak-anak mengakses sesuatu dari gadgetnya. Orang tua sebagai pengendali penggunaan gadget anaknya, tentunya dengan suatu kesepakatan yang mengikat, akan meminimalisir dampak negative dari penggunaan gadget tersebut.

Bahkan dengan mudahnya mengakses situs-situs kebaikan yang diarahkan orang tuanya, akan lebih mudah mengeksplor pengetahuan anak dari dunia tanpa batas tersebut.

Beranjak pada umur 6-15 tahun atau masuk pada umur sekolah dasar (SD-SMP), penanaman karakter adalah hal sangat penting daripada sekedar belajar membaca atau menghitung. Oleh karena itu, pola pembelajaran daring saya anggap kurang relevan di jenjang ini.

Namun penggunaan media pembelajaran berbasis IT di sekolah harus tetap dibudayakan, dengan catatan guru mampu mengkonstruksi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan optimalsisasi perangkat IT yang ada.

Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) siswa harus sudah mulai dibelajarkan untuk dewasa. Begitupun dalam pembelajaran di sekolah. Pengalaman pembelajaran pada masa pandemic COVID-19 harus menjadi sebuah pembelajaran yang berharga. Selain harus disiapkan pembelajaran di sekolah berbasis digital juga harus sudah mau dan mampu untuk belajar kapan dan dimana saja.

Bisa saja pemerintah, dan sekolah memberikan pola pembelajaran sistem blended learning atau hybrid model, sehingga pembiasaan pembelajaran student center yang sudah dipola dari jenjang sekolah dasar dapat dilanjutkan secara bertahap menuju kemandirian di jenjang sekolah menengah. Pada jenjang sekolah menengah ini pengawasan orang tua dalam pembelajaran sudah mulai kendor, dibanding dengan mereka pada jenjang dasar.

Penanaman pendidikan karakter tetap harus ditekankan walaupun polanya harus sedikit berubah dengan pendekatan yang berbeda karena siswa sekolah menengah sudah mulai mengalami perubahan hormonal, perubahan pola pikir menuju pola pikir orang dewasa.

Baca juga: Bunyi dan Makna Motto Universitas Brawijaya

Pada jenjang perguruan tinggi, pola-pola yang dikembangkan oleh kemendikbudristek dengan pola sinkronus dan asinkronus sebenarnya sudah bisa diterapkan dengan memilah mata kuliah tertentu sesuai karakteristiknya, ada yang cukup dengan sinkronus, atau hanya asinkronus saja atau bisa digabung keduanya.

Sehingga terlihat ada sebuah kesinambungan ketika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, siswa diperkenalkan dengan pembelajaran student center, tapi di perguruan tinggi pembelajaran kembali lagi menjadi dosen center.

Membangun budaya penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan menjalin hubungan dengan dunia kerja adalah suatu hal yang seharusnya dilakukan mahasiswa pada pembelajaran di perguruan tinggi.

Megahnya ruang-ruang bangunan kampus tidak akan begitu berarti ketika mahasiswanya sudah mampu keluar dari dunia kampus yang kaku.

Hadirnya kelas-kelas maya yang tidak terhalang oleh ruang dan waktu akan dapat mengakselerasi perkembangan ilmu pengetahuan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat fokus pada persiapannya kiprah di masyarakat atau dunia kerja.

Dunia Pendidikan di Era Pandemi Covid-19

Dunia Pendidikan di Era Pandemi Covid-19 – Dilihat dari ketidakpastian kapan masa pandemi yang telah berlangsung 2 tahun sejak Maret 2020 ini akan berakhir, tentunya perlu dilakukan langkah-langkah pembelajaran strategis di masa pandemi. Langkah ini dianggap sangat penting karena tanpa persiapan yang matang sejak awal dapat terjadi kerugian bahkan kematian pendidikan (educational Excursions).

Dalam pengertian pendidikan sebagai suatu proses yang menyertai belajar, sebenarnya tidak ada, atau bahkan hilang sama sekali. untuk sistem pembelajaran jarak jauh, beberapa masalah mungkin muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Tentunya pelajar dan pendidik dari semua lapisan masyarakat harus memiliki akses urangkampoeng.com jaringan internet yang baik. Namun, akses internet di banyak daerah sangat buruk, sehingga menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan kegiatan mengajar secara daring.

Tugas mendidik dan membentuk karakter bangsa ini bukan hanya tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, apalagi di masa pandemi. seperti masalah konektivitas internet yang harus menjadi domain Kementerian Komunikasi dan Informatika, kemudian masalah kesehatan yang jelas berada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan.

Menjaga kualitas siswa yang sehat sekaligus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru di era Covid-19 tidak akan mungkin terjadi jika kementerian tidak bersinergi menyiapkan infrastruktur. Namun di balik beberapa kendala yang muncul, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari pandemi Covid-19 yang tidak kita sadari. Dengan sistem pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh, siswa dapat melakukan banyak aktivitas di rumah, sehingga memudahkan orang tua untuk memantau anaknya. juga, dalam hal kreativitas, baik pendidik maupun siswa dalam sistem pembelajaran jarak jauh harus kreatif.

Tidak hanya siswa, seorang guru atau pendidik juga perlu berpikir serta bertindak kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran. sekolah dan praktisi pendidikan lainnya harus siap beradaptasi dengan kondisi yang ada. Situasi ini bukanlah alasan untuk menghentikan pendidikan, dan juga tidak untuk dihindari, tetapi harus dihadapi. Mencoba hal baru yang tidak terpikirkan sebelumnya menjadi tantangan besar bagi guru, siswa dan orang tua.

Baca juga: LSPR Masuk Daftar Kampus dengan Kinerja Media Sosial Terbaik 2022

Dari sisi manfaat, penerapan pembelajaran jarak jauh telah mempermudah proses pendidikan di Indonesia. Namun di sisi lain juga menimbulkan sejumlah kendala, di antaranya tidak semua orang melek teknologi, terutama untuk daerah terpencil dengan masalah akses internet dan banyak yang tidak punya smartphone karena tingkat ekonomi masyarakat yang rendah.

namun begitu ada hikmah yang dapat kita petik dari pandemi ini, antara lain peningkatan kapasitas guru, menciptakan guru yang kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi saat pembelajaran daring berlangsung, dan kemampuan menggunakan Teknologi modern menyediakan banyak aplikasi atau media pembelajaran gratis, google form, google classroom, zoom meeting, youtube, dll., yang dapat membuat pendidikan lebih kuat selama pandemi dan membuat negara lebih kuat.

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP Secara Online

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP Secara Online – Beasiswa LPDP adalah beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Keuangan Indonesia untuk jenjang S2 dan S3. Beasiswa ini tersedia untuk kampus-kampus di dalam dan luar negeri.

LPDP berkomitmen untuk mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. Beasiswa ini diperuntukkan bagi putran-putri terbaik Indonesia.

Lamanya durasi studi beasiswa LPDP berbeda-beda tergantung jenjangnya. Pada program magister, studi berlangsung paling lama 24 bulan, sedangkan program doktor paling lama 48 bulan.

LPDP menanggung biaya pendidikan dan biaya pendukung lainnya. Bagi yang ingin mendaftar, berikut ini informasi syarat dan cara daftar urangkampoeng.com beasiswa LPDP selengkapnya.

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP

Sebelum mendaftar, calon pelamar beasiswa LPDP harus memenuhi syarat umum. Dirangkum dari buku Beasiswa Pemutus Mata Rantai Kemiskinan karya Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, berikut informasinya:

  • Warga Negara Indonesia.
  • Telah menyelesaikan studi program D4 atau S1 untuk beasiswa magister, program S2 untuk beasiswa doktor, atau D4/S1 langsung doktor.
  • Pendaftar dari D4/S1 langsung doktor wajib memiliki LoA Unconditional dari perguruan tinggi tujuan, dan memenuhi seluruh kriteria sebagai pendaftar program beasiswa S3.
  • Tidak sedang menempuh studi program lain.
  • Bagi pendaftar lulusan perguruan tinggi luar negeri pada jenjang pendidikan sebelumnya, wajib melampirkan hasil penyetaraan ijazah dan konversi IPK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
  • Riset, dan Teknologi.
  • Tidak sedang mendaftar, akan menerima, atau menerima beasiswa dari sumber lain yang berpotensi double funding selama menjadi penerima beasiswa LPDP.
  • Pendaftar yang melampirkan LoA Unconditional dengan waktu mulai studi yang tidak sesuai dengan ketentuan LPDP maka wajib melampirkan surat keterangan penundaan jadwal perkuliahan program studi dari Perguruan Tinggi yang diunggah bersamaan dengan LoA Unconditional.
  • Memilih Perguruan Tinggi Tujuan dan program studi sesuai dengan ketentuan LPDP.
  • Bersedia menandatangani/menyetujui surat pernyataan pada aplikasi pendaftaran dengan format pernyataan.
  • Mengisi profil diri pada formulir pendaftaran online.
  • Menulis komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia.
  • Menulis Proposal Penelitian bagi pendaftar program pendidikan doktor.
  • Menulis riwayat dan tautan publikasi ilmiah (jika ada).

Sementara persyaratan khusus beasiswa LPDP yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

  • Memenuhi ketentuan batas usia pendaftar.
  • Melampirkan Surat Rekomendasi dari tokoh masyarakat atau akademisi.
  • Bersedia menandatangani/menyetujui surat pernyataan pada aplikasi pendaftaran saat akan melakukan submit.
  • Mengunggah dokumen Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
  • Mengunggah dokumen sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku dan diterbitkan oleh ETS (www.ets.org), PTE Academic (www.pearsonpte.com) atau IELTS (www.ielts.org).
  • Melampirkan surat usulan mengikuti Beasiswa LPDP sekurang-kurangnya dari Pejabat Eselon II yang membidangi pembinaan/pengembangan SDM pada Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah bagi pendaftar yang berstatus CPNS/PNS.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Lokasi Kampus UNPAD yang Tepat

Pendaftaran LPDP bisa dilakukan secara online. Calon peserta bisa mengakses situsnya di https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/, kemudian melengkapi semua syarat pendaftarannya.
Unggah semua dokumen persyaratan pada aplikasi pendaftaran. Pastikan Anda melakukan submit aplikasi pendaftaran untuk mendapatkan kode registrasinya.
Nantinya, calon peserta akan melalui tahapan seleksi yang terdiri atas seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Apabila dinyatakan lolos, peserta otomatis terdaftar pada program beasiswa ini.a

Keluarga, Masyarakat, dan Sekolah Jadi Jawaban Pendidikan Humanis

Keluarga, Masyarakat, dan Sekolah Jadi Jawaban Pendidikan Humanis – Belakangan ini sering kita temui fenomena masyarakat yang melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji. Baik kita temui di lingkungan sekitar secara langsung atau melihatnya melalui media sosial.

Maraknya kasus kekerasan seksual, KDRT, bullying, tawuran pelajar, gangster, minum-minuman keras, hamil di luar nikah dan fenomena lainnya yang sangat penting menjadi perhatian masyarakat terlebih pemerintah sebagai pemegang kebijakan.

Fenomena yang baru saja terjadi adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok gangster yang meresahkan masyarakat kota Surabaya. Bukan lagi aksi saling serang antar kelompok, melainkan sudah meresahkan bahkan menakuti masyarakat.

Terdapat juga kekerasan seksual yang dilakukan pelajar SD, SMP, SMA. Berdasarkan data dari Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Sebanyak 117 pelajar disebut menjadi korban kekerasan seksual yang terjadi di berbagai jenjang pendidikan sepanjang 2022. Dan masih banyak lagi fenomena dekadensi sosial

Tentu fenomena seperti ini harus diselesaikan secepat mungkin agar tidak terjadi lagi di kemudian hari, paling tidak menekan angka terjadinya tindakan urangkampoeng.com yang tidak patut untuk dilakukan generasi muda Indonesia.

Pendidikan Humanis yang Mengakar

Sebagai upaya untuk mengatasi fenomena kenakalan remaja, kekerasan seksual tentu hal paling fundamental adalah persoalan pendidikan. Sebelum jauh kita membahas fenomena masyarakat dalam beberapa tahun belakang ini. Mari kita merefleksikan bagaimana Pendidikan di Indonesia? Apakah selama ini sudah efektif atau tidak? Sejauh mana hasil daripada Pendidikan selama ini?

Sejenak kita lihat ke belakang, melihat bagaimana Pendidikan di Indonesia dari era sebelum kemerdekaan hingga era saat ini, apakah mengalami peningkatan dalam dunia pendidikan kita? Atau malah mengalami kemandegan atau jalan di tempat?

Pendidikan merupakan tempat yang sangat ideal untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan untuk mengangkat harkat serta martabat manusia ke tempat yang lebih mulia, selain itu dengan pendidikan manusia dapat memiliki kemampuan kognitif, dan kesiapan mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.

Pendidikan secara umum dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bermakna sebagai usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi bawaan, baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.

Namun demikian, nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam dunia Pendidikan menjadi sesuatu yang sangat kontras dengan fenomena yang ada dalam realitas sosial masyarakat, karena proses pendidikan yang berlangsung saat ini menurut hemat penulis belum cukup berhasil dalam menciptakan generasi yang memiliki kemampuan akademik, serta akhlak yang baik, yang kemudian berdampak pada terciptanya perilaku yang sangat tidak terpuji.

Baca juga: Akses dan Model Pendidikan Kelas Ekonomi Bawah

Sehingga jangan heran jika saat ini banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan seperti korupsi, pemerkosaan, tawuran antar pelajar, narkoba, pergaulan bebas, dan berbagai penyimpangan lainnya yang bahkan di berbagai pemberitaan guru sebagai pendidik ikut melakukan perbuatan tidak terpuji.

Fenomena pendidikan dan realitas sosial masyarakat sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, harus ada sebuah solusi dari berbagai problem tersebut, dan salah satu solusinya adalah pendidikan humanis dan mengakar.

Menurut hemat penulis pendidikan humanis yang sinergis beberapa elemen yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat merupakan sebuah jawaban dari berbagai problem tersebut serta merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menjadi sebuah kegelisahan yang sangat mengganggu nurani.

Akses dan Model Pendidikan Kelas Ekonomi Bawah

Akses dan Model Pendidikan Kelas Ekonomi Bawah – Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kelas ekonomi lemah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan sangat penting bagi kelas ekonomi lemah:

1. Penghapusan Kemiskinan: Pendidikan dapat membantu memperbaiki situasi ekonomi individu dan keluarga yang berada dalam kelas ekonomi lemah. Dengan pendidikan, mereka akan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja dan  urangkampoeng.com memperoleh penghasilan yang lebih baik.

2. Peningkatan Kualitas Hidup: Pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bagi individu dan keluarga yang berada dalam kelas ekonomi lemah. Pendidikan akan memberikan mereka keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang bijak.

3. Penghapusan Diskriminasi: Pendidikan dapat membantu membasmi diskriminasi terhadap individu dan keluarga yang berada dalam kelas ekonomi lemah. Pendidikan akan memberikan mereka kesempatan yang sama untuk mengakses peluang dan menjalani hidup yang lebih baik.

4. Peningkatan Kesejahteraan Sosial: Pendidikan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarga yang berada dalam kelas ekonomi lemah. Pendidikan akan membantu mereka memahami hak-hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta membantu mereka membangun masyarakat yang lebih sejahtera.

5. Peningkatan Kemandirian: Pendidikan dapat membantu meningkatkan kemandirian bagi individu dan keluarga yang berada dalam kelas ekonomi lemah. Pendidikan akan memberikan mereka keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mandiri dan memecahkan masalah sendiri.

Dengan demikian, pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kelas ekonomi lemah dalam membantu mereka meningkatkan kualitas hidup mereka dan membasmi diskriminasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan akses pendidikan bagi kelas ekonomi lemah agar mereka dapat memperoleh kualitas pendidikan yang baik.

Berikut adalah beberapa cara jitu untuk mempercepat akses pendidikan bagi kelas ekonomi bawah:

a. Peningkatan Infrastruktur Pendidikan: Pemerintah perlu memperbaiki infrastruktur pendidikan, seperti membangun sekolah-sekolah baru dan memperbaiki fasilitas yang ada, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang baik terhadap pendidikan.

b. Program Bantuan Pendidikan: Pemerintah perlu menyediakan program bantuan pendidikan bagi keluarga yang berada dalam kelas ekonomi bawah, seperti beasiswa, bantuan biaya sekolah, dan bantuan pakaian sekolah, untuk membantu mereka mengakses pendidikan.

c. Pendidikan Gratis: Pemerintah perlu menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak yang berada dalam kelas ekonomi bawah, untuk memastikan bahwa mereka tidak terbebani oleh biaya pendidikan.

d. Pendidikan Inklusif: Pemerintah perlu menyediakan pendidikan inklusif bagi anak-anak yang berada dalam kelas ekonomi bawah, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, untuk memastikan bahwa mereka memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

e. Pendidikan Keterampilan: Pemerintah perlu menyediakan pendidikan keterampilan bagi anak-anak yang berada dalam kelas ekonomi bawah, untuk memastikan bahwa mereka memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dan memperoleh penghasilan yang lebih baik.

f. Kerjasama dengan Sektor Swasta: Pemerintah perlu bekerja sama dengan sektor swasta untuk mempercepat akses pendidikan bagi kelas ekonomi bawah, seperti melalui kerjasama dengan perusahaan untuk menyediakan beasiswa dan bantuan biaya sekolah.

g. Peningkatan Kualitas Pendidikan: Pemerintah perlu memastikan bahwa kualitas pendidikan yang diterima anak-anak dalam kelas ekonomi bawah berkualitas tinggi, dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan memperbaiki kurikulum dan fasilitas pendidikan.

h. Dengan melakukan cara-cara di atas, diharapkan akses pendidikan bagi kelas ekonomi bawah dapat ditingkatkan dan anak-anak dalam kelas ekonomi bawah dapat memperoleh pendidikan yang baik.

Untuk mengembangkan model pendidikan kelas bawah, berikut adalah beberapa model pendidikan yang dapat diterapkan untuk kelas ekonomi bawah:

1. Pendidikan Inklusif: Model pendidikan inklusif memastikan bahwa semua anak, termasuk anak-anak dalam kelas ekonomi bawah, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini termasuk menyediakan fasilitas pendidikan yang ramah bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

2. Pendidikan Gratis: Model pendidikan gratis memastikan bahwa anak-anak dalam kelas ekonomi bawah tidak terbebani oleh biaya pendidikan dan dapat memperoleh pendidikan yang baik tanpa harus memikirkan biaya.

3. Pendidikan Alternatif: Model pendidikan alternatif, seperti sekolah dasar gratis, sekolah swasta berbiaya rendah, atau sekolah keterampilan, dapat membantu anak-anak dalam kelas ekonomi bawah memperoleh pendidikan yang baik dan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk bekerja.

Baca juga: Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan

4. Pendidikan Informal: Model pendidikan informal, seperti pendidikan bermain, membantu anak-anak dalam kelas ekonomi bawah memperoleh pendidikan yang baik dengan cara yang menyenangkan dan menyenangkan.

5. Pendidikan Keterampilan: Model pendidikan keterampilan membantu anak-anak dalam kelas ekonomi bawah memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dan memperoleh penghasilan yang lebih baik.

6. Pendidikan Berkualitas Tinggi: Model pendidikan berkualitas tinggi memastikan bahwa anak-anak dalam kelas ekonomi bawah memperoleh pendidikan yang berkualitas tinggi dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan memperbaiki kurikulum dan fasilitas pendidikan.

7. Pendidikan Terintegrasi: Model pendidikan terintegrasi memastikan bahwa anak-anak dalam kelas ekonomi bawah memperoleh pendidikan yang terintegrasi dengan program-program pemerintah lain, seperti program bantuan pangan, program kesehatan, dan program bantuan sosial, untuk membantu mereka memperoleh pendidikan yang baik. Semoga bermanfaat.

Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan

Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan – Kesetaraan gender menjadi salah satu hak asasi manusia. Berawal dari bidang pendidikan, hingga akhirnya saat ini berkembang ke segala bidang kehidupan. Kesetaraan menurut KBBI berarti sama, sejajar, sebanding, sepadan, dan seimbang. Sedangkan  urangkampoeng.com, gender menurut KBBI berarti jenis kelamin.

Secara sederhana, kesetaraan gender memiliki arti adanya posisi atau kesempatan yang sama ataupun sejajar antara laki-laki dengan perempuan.

Manusia merupakan makhluk sosial yang terbagi menjadi laki-laki dan perempuan. Namun, perbedaan gender ini bukanlah menjadi alasan untuk terjadinya diskriminasi. Maka dari itu muncullah adanya kesetaraan gender. Pemerintah pun turun tangan dengan membuat Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 13 Tahun 2021 untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan

Pemberdayaan perempuan dilakukan untuk mengangkat kembali derajat perempuan agar terciptanya kesetaraan. Karena pada masa dulu, perempuan dianggap lebih lemah bahkan tidak diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan.

Hingga saat ini masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang kesetaraan gender karena kurangnya pengetahuan. Banyak yang mengira kesetaraan gender menjadi hal untuk mengutamakan perempuan.

Pada nyatanya, kesetaraan gender dilakukan agar adanya keadilan untuk laki-laki dan perempuan. Tidak mengutamakan salah satunya saja.

Perempuan dan laki-laki sudah seharusnya mendapatkan kehidupan yang layak dan setara, salah satunya dalam pendidikan. Pendidikan yang baik sudah seharusnya mengajarkan akademik, non-akademik, serta kehidupan sosial. Pendidikan memiliki peran penting dalam penanaman nilai dan moral serta pembentukan karakter. Peran guru akan sangat dibutuhkan untuk pembentukan karakter siswa dan siswi.

Mungkin saat ini semua gender sudah mendapatkan akses untuk pendidikan. Namun, terkadang masih kurangnya penanaman pengetahuan tentang kesetaraan gender. Pengetahuan serta pembentukan karakter tentang kesetaraan gender kepada generasi penerus bangsa, dapat mewujudkan kesetaraan gender yang baik bahkan lebih baik di masa yang akan datang. Partisipasi siswa siswi maupun orang tua juga dibutuhkan untuk pembiasaan karakter tersebut.

Pembiasaan karakter tentang kesetaraan gender dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana. Misalnya, dalam jadwal piket, tidak membedakan tugas antara laki-laki dengan perempuan. Kelas yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kegiatan tanpa membedakan gender. Memberi kesempatan yang sama tanpa memandang gender untuk menjadi pemimpin, misalnya menjadi ketua kelas atau bahkan ketua OSIS.

Memberikan materi pembelajaran yang bisa mendorong untuk terciptanya kesetaraan gender, misalnya melalui pembelajaran sejarah, sosiologi, PPKn, dan lainnya.

Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dapat dilakukan sosialisasi tentang pentingnya kesetaraan gender. Serta diberikan pengetahuan dengan contoh nyata yang lebih kompleks salah satunya pemberian contoh nyata oleh guru tentang kesetaraan dalam berprofesi. Karena stereotipe gender terkait profesi juga harus dihilangkan. Semua gender dapat memiliki hak yang sama dalam menentukan cita-cita, tidak ada batasan ataupun diskriminasi tertentu.

Baca juga: Pengaruh Pendidikan dalam Dunia Industri

Semua tujuan dalam mewujudkan kesetaraan gender ini diperlukan adanya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan bisa didapatkan di mana pun. Salah satunya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan berbagai kegiatan bermasyarakat yang melibatkan serta memberikan hak yang sama kepada laki-laki dan perempuan, bisa menjadi salah satu bentuk contoh perwujudan kesetaraan gender. Contoh perwujudan tersebutlah yang dapat dijadikan pembelajaran bagi generasi penerus.

Dengan adanya pengetahuan yang cukup luas tentang kesetaraan gender pastinya akan menumbuhkan generasi yang memiliki kemauan serta kemampuan untuk bersaing tanpa memandang gender. Membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada setiap kaum perempuan dan laki-laki untuk mencapai cita-citanya dengan segala hak yang sama.

Penanaman pengetahuan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki derajat, hak, serta kesempatan yang sama dalam hal apa pun harus dimulai sejak dini melalui pendidikan. Sehingga, terciptanya karakter yang kuat dalam menjunjung tinggi kesetaraan serta keadilan.

Pengaruh Pendidikan dalam Dunia Industri

Pengaruh Pendidikan dalam Dunia Industri – Dunia industri terus berkembang seiring waktu berjalan, dengan begitu teknologi semakin canggih dan membuat kita harus belajar dengan giat agar dapat menyeimbangi kemajuan teknologi tersebut.

Pada perkembangan zaman yang mulai canggih pada era ini, mulai banyak industri yang berkembang dan bertumbuh di Indonesia, baik industri besar, sedang, kecil, maupun rumah tangga. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah perusahaan industri manufaktur urangkampoeng.com skala menengah dan besar pada tahun 2022 mencapai sekitar 29 ribu usaha atau perusahaan.

Pada saat ingin melamar pekerjaan, status pendidikan sudah pasti dipertanyakan dan dijadikan syarat untuk diterima. Sebuah perusahaan pastinya ingin memiliki karyawan yang kompeten dan bisa mengembangkan perusahaan. Contohnya, sebuah perusahaan memberi persyaratan pelamar kerja dengan minimal pendidikan S1 dengan tujuan untuk mendapatkan karyawan/pegawai yang berkompeten sehingga dapat memajukan perusahaan. Namun, di Indonesia banyak sekali penduduk yang masih memiliki status pendidikan yang rendah sehingga sulit mendapatkan pekerjaan.

Dalam mengatasi hal ini, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang yang berpendidikan rendah agar dapat bekerja, di antaranya adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan khusus untuk mengembangkan keahlian seperti marketing, memasak, melukis, dan lain sebagainya.

Mereka bisa belajar secara otodidak mengenai bidang yang ingin dijadikan pekerjaan, misalnya teknik otomotif, kesenian, wisata dan lain sebagainya.

Di sisi lain, kemajuan teknologi di Indonesia terus berkembang dan menyebabkan banyak orang kesulitan mendapatkan pekerjaan dikarenakan revolusi industri 4.0 yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja manusia menjadi robotik, untuk meningkatkan hasil produksi. Seperti pada fakta yang ada sekarang, bahwa para pekerja yang bertugas menerima pembayaran uang tol kini telah digantikan dengan mesin pembayaran dengan menggunakan e-toll. Dengan demikian, maka harus ada tindakan yang dilakukan dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan siswa dan mahasiswa agar siap menghadapi kemajuan teknologi yang berkembang di Indonesia.

Dunia pendidikan sangat berpengaruh dalam dunia industri, dikarenakan seorang pendidik harus dapat mempersiapkan siswa/mahasiswa agar siap bekerja dalam kemajuan teknologi yang terus berkembang hingga saat ini.

Maka menurut penulis hal yang dapat dilakukan dunia pendidikan dalam mengatasi masalah ini di antaranya:

1. Menyiapkan seorang pendidik atau guru yang berkompeten dalam bidangnya

Untuk mempersiapkan siswa yang siap terjun ke dalam dunia pekerjaan maka diperlukan guru yang sangat berkompeten dalam bidang kejuruan untuk mendukung pembelajaran siswa di sekolah. Guru yang tidak kompeten dapat menghambat perkembangan anak didik sehingga anak didik menjadi tidak siap saat masuk ke dalam dunia industri.

2. Menciptakan metode pembelajaran yang melibatkan teknologi masa kini

Untuk menunjang pembelajaran yang efektif dan menarik, maka diperlukan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan teknologi masa kini. Seperti contohnya pada masa sekarang pembelajaran dapat dilakukan dalam jarak jauh (daring), adanya E-learning untuk memudahkan mahasiswa belajar tanpa tatap muka.

3. Menemukan minat dan bakat siswa

Salah satu tugas guru adalah dapat menemukan minat dan bakat siswa. Terdapat banyak anak dalam satu kelas yang memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, seperti atletik, menghitung, bermain musik, dan lain sebagainya.

Baca juga: Menanamkan Pendidikan Karakter Sedini Mungkin

4. Mengarahkan siswa pada jalur pendidikan sesuai dengan minat dan bakatnya

Salah satu tugas seorang guru atau pendidik adalah mengarahkan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya, agar kemampuan mereka semakin terasah dan siap bekerja sesuai dengan bakat yang dimiliki.

5. Mengadakan praktik kerja lapangan

Praktik kerja lapangan adalah salah satu program sekolah yang bertujuan untuk mengenalkan siswa atau mahasiswa pada dunia pekerjaan. Dengan mengikuti kegiatan program praktik kerja lapangan, siswa atau mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman kerja di dunia nyata sebelum terjun memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

6. Memberi motivasi untuk dapat berinovasi sesuai kemampuannya

Seorang guru perlu memberi motivasi kepada siswa atau mahasiswa agar mereka bersemangat dan siap memasuki dunia pekerjaan. Motivasi yang diberikan oleh guru juga bertujuan untuk membuka mindset siswa agar bisa berinovasi dan terus berkembang saat bekerja di sebuah perusahaan.

Dengan demikian, siswa/mahasiswa dapat siap bekerja dalam dunia industri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Liberalisasi Pendidikan: Paradigma Pendidikan yang Berorientasi Pasar

Liberalisasi Pendidikan: Paradigma Pendidikan yang Berorientasi Pasar – “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan” ― Tan Malaka

Dari apa yang dikatakan Tan Malaka nampaknya kita semua paham betapa pentingnya pendidikan. Bukan hanya soal life skill atau orientasi pekerjaan, tetapi bagaimana kita menjadi manusia yang manusiawi.

Pendidikan memang sudah seharusnya menjadi hak yang mendasar bagi manusia dan semua kalangan harus diberikan akses untuk mendapatkannya, merasakan kelas-kelas formal dan dididik oleh guru professional.

Namun, apakah di Indonesia hari ini penyelenggaraan sekolah atau perguruan tinggi dapat diakses oleh semua masyarakat? Khususnya masyarakat miskin dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan? Saya ragu, karena adik saya hanya mampu sekolah sampai dia lulus SMA saja dengan alasan tidak ada biaya untuk sekolah urangkampoeng.com di tingkat perguruan tinggi.

Pendidikan bukan untuk dijual!

Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007, mengatakan bahwa pendidikan ditetapkan sebagai bidang usaha yang terbuka untuk penanaman modal asing. Artinya sangat jelas, bahwa pendidikan di Indonesia hari ini diibaratkan sebuah komoditas perdagangan dan ladang untuk mendapatkan pundi-pundi keuntungan, karena logikanya orang waras mana yang tidak paham dengan makna ‘penanaman modal’?
Hari ini bisa kita rasakan dengan mahalnya biaya pendidikan di tingkat SMA/SMK dan khususnya perguruan tinggi ketika masa-masa pendaftaran. Banyak mahasiswa baru yang tidak mampu membayar uang pendaftaran karena tingginya biaya sehingga gagal untuk melanjutkan kuliah.

Di sekitar kita mungkin akan banyak yang mengatakan “kan ada beasiswa ini, beasiswa itu, pemotongan biaya ini, pemotongan biaya itu,..” dan lain sebagainya. Tidak salah memang, tetapi saya rasa pertanyaan mereka tetap akan terlihat pandir ketika dibenturkan dengan Perpres No. 77 Tahun 2007, ditambah kondisi hari ini yang memang membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat yang tidak lanjut kuliah beralasan masalah finansial.

Kebetulan kampus saya bersebelahan dengan sebuah terminal. Ketika saya naik bus di terminal tersebut atau hanya sekadar melewati terminal tersebut, banyak anak-anak dengan usia sekolah yang menjadi pengamen di jam-jam sekolah atau ada juga yang menawarkan minuman dan makanan ke orang-orang di terminal tersebut.

Contoh lain bisa saya lihat di hampir semua titik lampu lalu lintas di kota tempat kampus saya berdiri.

Anak-anak remaja yang harusnya merasakan duduk di bangku sekolah formal, malah mencoba menghibur para pengendara yang sedang berhenti menggunakan lagu-lagu dan suara gitar mereka. Bagi mereka, urusan perut dan pendidikan merupakan pilihan yang tidak mampu didapat keduanya. Pemerintah hari ini seolah lupa dengan kalimat “Fakir Miskin dan Anak-anak telantar dipelihara oleh Negara”.

Keikutsertaan Indonesia dengan World Trade Organization (WTO) berdampak besar terhadap komersialisasi pendidikan di negeri ini. Di bawah kesepakatan General Agreement on Tariffs and Service (GATS), WTO telah meletakkan pendidikan sebagai salah satu sektor jasa, berdampingan dengan kesehatan dan teknologi informasi dan komunikasi yang tentunya sangat menjanjikan keuntungan yang melimpah. Salah satu misi WTO membuahkan hasil pada tahun 2001 ketika pemerintah Indonesia kembali meratifikasi kesepakatan internasional, yakni kesepakatan bersama tentang perdagangan jasa GATS dari WTO, di mana pendidikan dijadikan sebagai salah satu dari 12 komoditas (barang dagangan). Dengan demikian para investor bisa menanamkan modalnya di sektor pendidikan (terutama untuk pendidikan tinggi).

Kondisi ini tentu akan membuat pendidikan menjadi sebuah barang mewah bagi masyarakat kelas bawah. Kantong mereka dihisab dengan alasan pendidikan di sebuah negara yang salah satu cita-citanya ialah ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’.

Pola pendidikan yang liberalis tentu akan mempengaruhi paradigma bahwa pelajar merupakan calon-calon tenaga kerja potensial yang berorientasi pada pasar kapitalistik. Para investor dan negara tentu akan berharap produk manusia yang berasal dari sekolah-sekolah formal nantinya akan siap berkorban demi untungnya pasar-pasar mereka.

Pendidikan hari ini yang berorientasi pada industri melupakan hakikat dari pendidikan itu sendiri. Liberalisasi pendidikan membuat para pelajar lupa, bahwa pendidikan harusnya mampu membuat manusia menjadi ibu dari manusia lainnya, pendidikan bukan hanya soal uang namun pendidikan merupakan alat perjuangan.

Baca juga: Menghindari Plagiarisme dalam Dunia Pendidikan

Hari Pelajar Internasional dan makna di baliknya

Dalam rangka memperingati Hari Pelajar Internasional nanti yang jatuh pada tanggal 17 November, tentu harus kita jadikan momentum tersebut untuk kembali mengingat makna dari pelajar dan pendidikan itu sendiri.

Perjuangan para pelajar Ceko dalam menentang kediktatoran Adolf Hitler yang sangat represif dan ekspansif yang kemudian menginspirasi pecahnya Revolusi Cekoslovakia yang saat itu sosialis menjadi demokratis tentu membuktikan bahwa betapa besar pengaruh pelajar terhadap kondisi sosial tertentu.

Tinggal bagaimana negara membentuk para pelajar tersebut dan bagaimana para pelajar tersebut berpikir.

Menghindari Plagiarisme dalam Dunia Pendidikan

Menghindari Plagiarisme dalam Dunia Pendidikan – Plagiarisme merupakan kegiatan penjiplakan, pencurian, dan pemalsuan karya pada suatu karya tanpa memberikan kredit terhadap pemilik karya yang sebenarnya.

Mengapa seseorang harus menghindari plagiarisme? Terdapat banyak hal yang menjadi tujuan plagiarisme. Biasanya hal tersebut menjadi standar seseorang apakah ia mengerti yang sedang ia bahas atau tidak.

Sebab, plagiarisme adalah suatu jalan pintas yang mudah untuk dilakukan namun mempunyai konsekuensi  urangkampoeng.com yang fatal untuk pelakunya.

Dalam dunia pendidikan, kasus plagiarisme kerap muncul dalam pembuatan artikel, jurnal, dan sebagainya. Pelakunya pun mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari mahasiswa hingga petinggi di sebuah institusi.

Kadang referensi kerap disalahartikan dan berujung kepada kasus plagiarisme. Seseorang yang melakukan plagiarisme, mempunyai beberapa alasan seperti keterbatasan waktu untuk membuat karyanya, kurang mencari referensi sebanyak banyaknya, ketidaktahuan akan halnya mengutip sesuatu ide atau kalimat.

Bukan hanya itu, para pelakunya kerap memiliki keinginan atau tujuan untuk menghasilkan karya yang bagus dengan menganggap tidak akan diketahui oleh orang-orang di sekitarnya.

Situasi yang berujung kepada plagiarisme sangat bisa untuk dihindari apabila kita memahami apa itu sebenarnya plagiarisme, maka dari itu kita tentu bisa lebih mudah untuk menghindari hal-hal yang menyusut ke kasus plagiarisme.

Hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menghindari kasus plagiarisme? Terdapat 3 ide untuk menghindari plagiarisme yaitu:

1. Kutipan yang dipakai tidak berlebihan

Kutipan yang dipakai tidak berlebihan agar artikel atau karya yang dibuat bisa memperlihatkan bagaimana kemampuan dari penulisnya. Sehingga pembaca bisa tahu bagaimana wawasan dari penulis tersebut.

2. Parafrase

Parafrase juga hal yang penting untuk digunakan dalam menulis sebuah karya atau jurnal. Agar kata-kata yang ditulis dalam artikel atau jurnal tersebut tidak menghasilkan kata atau kalimat yang sama persis dari referensi yang didapat dan digunakan.

Baca juga: Pendidikan untuk Suporter, Mustahil?

3. Merangkum hasil bacaan yang telah diteliti

Dengan merangkum itu dapat menunjukkan bahwa sang penulis mengerti apa yang ia buat. Bukan hanya itu, hasil referensi tersebut akan dijadikan rangkuman hingga menuju parafrase untuk menghasilkan karya tulisan yang baru.

Pendidikan untuk Suporter, Mustahil?

Pendidikan untuk Suporter, Mustahil? – Seluruh elemen masyarakat berduka atas tragedi Kanjuruhan. Kerusuhan suporter sepakbola di Indonesia seringkali terjadi, namun tragedi Kanjuruhan merupakan yang terbesar, bahkan masuk nomor urut ke-2 tragedi kerusuhan sepakbola dunia di bawah Estadio Nasional di Peru pada 24 Mei 1964 dengan korban meninggal sebanyak 328 jiwa. Sedangkan tragedi Kanjuruhan menelan korban meninggal sebanyak 131 jiwa.

Dalam tragedi kerusuhan suporter sepakbola polisi selalu terlibat di dalamnya karena memang tugas polisi adalah menjaga ketertiban. Kemudian muncul perdebatan di kalangan masyarakat yang menuding pihak kepolisian merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas tragedi kerusuhan tersebut, di lain pihak ada tudingan bahwa suporter adalah kelompok yang harus bertanggung jawab atas kejadian kerusuhan.
Artikel ini tidak masuk dalam dua kelompok di atas untuk menyudutkat salah satu pihak. Namun tulisan urangkampoeng.com ini merupakan upaya untuk meracik solusi dalam sebuah permasalahan.

Model Pendidikan Behavioristik

Orang yang memopulerkan model pendidikan behavioristik adalah John Broadus Watson (1878-1958). Fokus kajian dalam model behavioristik adalah pemahaman pada perubahan perilaku yang diamati, dinilai secara akurat dan sesuai ukuran. Jadi objek kajian dari model ini adalah perilaku anak didik. Pikiran seseorang merupakan hasil refleksi dari lingkungan sekitar, sehingga kita bisa menerka pikiran seseorang dari gerak tubuh atau perilakunya. Contoh, kita bisa mengetahui seseorang sedang marah, kecewa, sedih, atau gembira dari raut muka.

Tolak ukur keberhasilan dalam model pendidikan ini adalah adanya perubahan perilaku di dunia nyata. Dengan kata lain, seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia menunjukkan perubahan perilaku di dunia nyata. Masih terkait model behavioristik, tokoh bernama Ivan Pavlov memperkenalkan teknik classical conditioning (teknik mengondisikan dengan cara konvensional). Ivan Pavlov melakukan percobaan pada sebuah anjing dalam empat tahap.

Pertama, ketika anjing diberi makan, anjing tersebut akan mengeluarkan air liur. Tahap Kedua, memperdengarkan bel kepada anjing dan anjing tidak merespons. Tahap Ketiga, memperdengarkan bel sekaligus memberi makan, respons anjing yaitu mengeluarkan air liur. Tahap Keempat, memperdengarkan bel kepada anjing tanpa memberi makan, respons anjing yaitu mengeluarkan air liur. Tahapan ini dilakukan Ivan Pavlov secara berulang hingga mendapat hasil yaitu ketika memperdengarkan anjing dengan sendirinya mengeluarkan air liur.

Baca juga: Pendidikan Basmi Kemiskinan 

Penerapan Model Behavioristik untuk Suporter

Hewan dan manusia memiliki kesamaan dalam hal proses belajar. Misalnya ketika orang tua membiasakan anak untuk minta maaf setelah melakukan kesalahan, maka dengan sendirinya anak tersebut akan minta maaf jika melakukan kesalahan. Pendek kata, manusia bisa dikondisikan sedemikian rupa dengan proses dan tahapan yang benar.

Teori belajar Ivan Pavlov biasanya cocok digunakan untuk pembelajaran yang mengandung unsur spontanitas, kecepatan, kelenturan, mengetik, olahraga, bahkan aktivitas suporter yang membutuhkan kekompakan dan kreativitas. Selain itu, model belajar ini cocok digunakan untuk mengatasi candu.

Misalnya, seseorang yang obesitas karena candu dengan makanan cepat saji diberi informasi bahwa memakan makanan cepat saji secara terus menerus akan mengakibatkan obesitas dan masalah kesehatan. Secara bersamaan orang tersebut diberi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, jika dilakukan secara bertahap orang tersebut akan terbiasa makan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Logika ini kurang lebih sama dengan orang yang sedang melakukan diet.

Lalu bagaimana cara menerapkan model belajar ini? Sebelum lebih jauh, kita harus mengetahui bahwa di setiap suporter biasanya ada capo atau pemimpin suporter. Capo seringkali memimpin nyanyian semangat atau memberi aba-aba ketika ada koreografi.

Suporter sepakbola biasanya merasa senang dan bangga ketika tim yang didukung menang, begitu juga sebaliknya, suporter biasanya merasa kecewa dan sedih ketika tim yang didukung mengalami kekalahan.
Untuk mengatasi rasa kecewa berlebihan pada suporter yang berujung pada anarki, capo atau pemimpin suporter bisa melakukan tiga hal. pertama, ketika tim yang didukung memasukkan gol ke gawang lawan capo memimpin suporter untuk menyanyikan lagi kemenangan.

Kedua, ketika gawang tim yang didukung kebobolan, capo memimpin suporter untuk menyanyikan lagu semangat. Ketiga, ketika tim yang didukung mengalami kemenangan atau kekalahan, capo memimpin suporter untuk menyanyikan lagu semangat.

Penerapan model seperti ini memang tidak selalu efektif, hasilnya akan bervariasi sesuai dengan problematika yang dihadapi. Dalam keterkaitan dengan dunia suporter, menurut saya Brigata Curva Sud suporter dari PSS Sleman merupakan bukti nyata bahwa sekelompok manusia dapat dikondisikan dan menghasilkan kreativitas dengan koreografi yang dibuat. Akhir kata saya masih percaya bahwa pendidikan merupakan cara paling manusiawi untuk keluar dari masalah.

Daftar Sekolah Kedinasan Terbaik Lengkap dengan Program Studinya

Daftar Sekolah Kedinasan Terbaik Lengkap dengan Program Studinya – Memiliki cita-cita mulia seperti mengabdikan hidup untuk negara itu keren banget, lho. Apalagi kalau anda juga miliki mimpi besar untuk ikut membangun negara dan bangsa ini. Wah, salut banget, deh!

Tapi, untuk menuju meraih mimpi-mimpi berikut juga mesti lewat sebuah proses. Salah satu sistem yang paling nyata adalah bersama mendaftarkan diri masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia. Biasanya, bersama masuk sekolah kedinasan atau sekolah bersama ikatan dinas, sekolah berikut bakal menambahkan sarana penuh seperti, pendidikan beasiswa penuh hingga beroleh duwit saku untuk cost hidup selama bertekun sekolah kedinasan.

Hal-hal tersebutlah yang mengakibatkan sekolah-sekolah kedinasan menjadi pilihan favorit beberapa besar siswa. Setelah lulus berasal dari sekolah kedinasan pun, anda enggak mesti cemas sebab secara otomatis anda bakal beroleh pekerjaan berasal dari negara. Jadi, anda enggak mesti repot-repot kembali buat cari kerja.

Nah, sebagai deskripsi anda perihal sekolah kedinasan, penulis bakal kasih beberapa list sekolah kedinasan lengkap beserta daftar program studinya.

1. PKN STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)


STAN merupakan keliru satu sekolah kedinasan favorit di Indonesia. STAN adalah sekolah tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Republik Indonesia. Selama meniti pendidikan di sekolah kedinasan ini, mahasiswa tidak dipungut cost pendidikan dan tidak tinggal di asrama. PKN STAN sendiri pakai sistem ikatan dinas yang terlalu mungkin anda sesudah lulus berasal dari PKN STAN bakal segera diangkat menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).

STAN sendiri miliki beberapa program studi yang diselenggarakan untuk anda lulusan SMA, MA, dan SMK bersama jenjang jurusan Diploma I dan III.
Berikut ini  urangkampoeng.com  merangkum daftar jurusan STAN dan program studinya.

a. Program Studi STAN Reguler:

  • Diploma III / IV Akuntansi
  • Diploma I / III Pajak
  • Diploma III Penilai / Pajak Bumi dan Bangunan
  • Diploma I / III Kepabeanan dan Cukai
  • Diploma I / III Kebendaharaan Negara
  • Diploma III Manajemen Aset

b. Program Studi STAN Non-Reguler:

  • Diploma IV Akuntansi (Tugas Belajar)
  • Diploma III Akuntansi bersama Kurikulum Khusus
  • Diploma III Pajak bersama Kurikulum Khusus

2. STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik)


STIS adalah sekolah kedinasan bersama program Diploma IV, yang dikelola segera oleh Badan Pusat Statistik (BPS). STIS mengakses peluang buat lulusan Sekolah Menengah bersama jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) untuk nantinya menjadi ahli statistik. STIS sendiri merupakan lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang miliki fungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan pengetahuan, secara tertentu pasti saja di bidang statistika.

STIS sendiri miliki dua jurusan yaitu, Jurusan Statistika (Ekonomi dan Sosial-Kependudukan) dan Jurusan Komputasi Statistik. Statistika Ekonomi dikehendaki mampu mengakibatkan mahasiswa untuk lakukan kegiatan dan menganalisa knowledge statistik perihal perekonomian. Lalu, Statistika Sosial Kependudukan dikehendaki mengakibatkan mahasiswa sadar bidang kependudukan, statistik sosial, dan demografi.

3. STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara)


Sangat terjalin dan miliki relevansi yang besar bersama teknologi siber, keamanan data, dan dunia internet. Membuat STSN sangat sesuai buat anda yang sangat berminat mendalami dunia internet lebih dalam. STSN merupakan sekolah tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Jika anda menjadi mahasiswa di STSN, anda bakal menempuh kala pendidikan selama 4 th. bersama gelar Diploma IV.

STSN sendiri mempunyai 2 daftar program studi, yaitu:

  • Program Studi D-IV Manajemen Persandian
  • Program Studi D-IV Teknik Persandian, dibagi menjadi Teknik Kripto dan Teknik Rancang Bangun Peralatan Sandi

4. STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara)


Buat anda yang jadi tangguh dalam hal intelijensi tinggi dan siap ditempa mentalnya, STIN adalah sekolah kedinasan yang tepat untukmu. Berada di area Sentul, Bogor, Jawa Barat, di sini para taruna (sebutan untuk mahasiswanya) bakal mempelajari pengetahuan intelijen. STIN berupaya keras agar mahasiswanya menjadi masyarakat intelijen yang miliki kapabilitas akademik bersama keahlian profesional.
Program studi di STIN terdiri berasal dari 2 yaitu Agen dan Analisis.

Baca juga: Kriteria Memilih Perguruan Tinggi Agar Sukses Setelah Lulus

5. AKMIL (Akademi Militer)


Kalau anda jadi miliki mental dan fisik yang kuat dan siap ditempa bersama keras, di sinilah tempatnya. AKMIL merupakan pendidikan TNI Angkatan Darat yang bertempat di Magelang, Jawa Tengah. AKMIL mempunyai misi mencetak lulusan perwira TNI angkatan darat bergelar S.ST.Han (Sarjana Terapan Pertahanan).

Jika anda sudah lulus berasal dari AKMIL, maka anda secara otomatis bakal menjadi perwira pertama bersama pangkat Letda (Letnan Dua).

Pendidikan AKMIL sendiri menempuh kala pendidikan selama 4 th. dan th. pertamanya dilakukan pendidikan basic Keprajuritan Chandradimuka yang dilakukan bersama taruna AAL, AAU, dan AKPOL.

Nah, AKMIL sendiri miliki jurusan dan program studi berupa:

  • D-IV Manajemen Pertahanan
  • D-IV Teknik Mesin Pertahanan
  • D-IV Teknik Sipil Pertahanan
  • D-IV Teknik Elektronika Pertahanan
  • D-IV Administrasi Pertahanan

Nah, itulah beberapa pilihan sekolah kedinasan yang mampu anda memilih sesuai minat kamu. Udah kepikiran belum nih berkenan cobalah yang mana? Apapun yang anda pilih, mesti anda tekuni bersama betul-betul ya agar menjadi khusus yang membangun bangsa dan negara.

Syarat Pendaftaran Masuk SMK Tahun Ajaran 2022-2023

Syarat Pendaftaran Masuk SMK Tahun Ajaran 2022-2023 – Beberapa siswa lulusan SMP tahun ini pilih untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keahlian di bidang tertentu. Berikut adalah syarat pendaftaran masuk SMK untuk tahun ajaran 2022-2023.

SMK adalah keliru satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. SMK fokus didalam mempersiapkan siswa-siswanya untuk bisa bekerja sehabis lulus sekolah. Jurusan yang tersedia di SMK pada lain Multimedia, Animasi, Administrasi, Akuntansi, Farmasi, Pariwisata, Pelayaran, Teknik Mesin, Tata Boga, Elektro, dan lainnya.

Syarat Pendaftaran Masuk SMK

Sama halnya dengan pendaftaran SMA, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK juga dilakukan secara online. Seperti yang dikutip dari  urangkampoeng.com,

“Untuk menyelenggarakan PPDB secara pas akurat, dan juga didalam rangka memperoleh layanan pendidikan yang cepat, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing area udah memutuskan pelaksanaan PPDB secara online pada SMP, SMA, dan SMK”.

Baca juga: Passing Grade Undip Jurusan Soshum 2022/2023

Adapun syarat pendaftaran masuk SMK adalah sebagai berikut,

  1. Buku Rapor SMP atau sederajat.
  2. Surat info nilai rapor semester 1-5 SMP atau sederajat yang diterbitkan oleh sekolah terkait.
  3. Ijazah SMP/sederajat atau surat info bahwa siswa udah selesaikan pendidikan SMP atau sederajat yang dikeluarkan pihak sekolah.
  4. Akta kelahiran dengan batas umur maksimal 21 tahun pada awal tahun ajaran 2022/2023.
  5. Kartu Keluarga (KK) yang diterbitkan sedikitnya 1 tahun sebelum akan tanggal pendaftaran PPDB.
  6. Bagi calon peserta didik lulusan pesantren perlu membawa surat info bahwa pesantren terdaftar pada Educational Management Islamic System (EMIS) yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama terkait.
  7. Terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan atau melampirkan bukti kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diterbitkan Mendikbud untuk peserta jalur Afirmasi.
  8. Surat penugasan dari lembaga tentang bagi peserta didik dengan jalur Perpindahan Tugas Orang Tua.
  9. Piagam prestasi tertinggi yang dimiliki sesuai dengan keputusan untuk pendaftaran jalur Prestasi.

Terdapat perbedaan pada syarat pendaftaran masuk SMK untuk tahun ajaran 2022-2023 sesuai dengan jalur yang dipilih peserta didik.