Bulan: Maret 2023

Peranan Pranata Pendidikan dalam Suatu Negara

Peranan Pranata Pendidikan dalam Suatu Negara – Dalam kehidupan bermasyarakat, dikenal beberapa pranata sosial. Salah satunya adalah pranata pendidikan yang akan dibahas dalam artikel ini. Peranan pranata pendidikan dalam suatu negara adalah salah satunya untuk menyiapkan peranan dan status sosial individu dalam masyarakat.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Dengan pendidikan, kehidupan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun, apa yang dimaksud dengan pranata pendidikan dan apa peranannya? Simak jawabannya urangkampoeng.com berikut ini.

Mengenal Pranata Pendidikan

Dikutip dari buku Geografi dan Sosiologi 2 SMP Kelas VIII oleh Sugiharyanto (2007:158), Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa konsep pendidikan mencakup tiga pusat pendidikan yakni pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat. Berikut ini penjelasannya:

1. Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah tempat atau situasi yang bisa dijadikan sebagai wadah pendidikan pertama dan paling baik bagi anak. Keluarga juga merupakan pranata kehidupan paling kecil yang langsung dialami oleh anak. Dari keluarga inilah anak bisa menyaring dan mempelajari nilai-nilai dan pengalaman hidup yang membentuk kepribadiannya.

2. Pendidikan Masyarakat

Masyarakat merupakan suatu jaringan hubungan sosial yang hidup bersama dan menghasilkan sebuah kebudayaan. Pendidikan masyarakat mempengaruhi apakah individu bisa menjadi manusia yang berguna atau tidak.

3. Pendidikan Sekolah

Pada pendidikan sekolah, anak mengalami pendidikan formal yang berarti pendidikan tersebut terstruktur dan berjenjang. Tanggung jawab sekolah adalah:

  • Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang sudah ditetapkan pada Undang-Undang Pendidikan
  • Tanggung jawab keilmuan yang berdasar pada bentuk, isi, tujuan, dan tingkat pendidikan, sekolah dipercaya oleh masyarakat dan negara
  • Tanggung jawab profesional sebagai organisasi pengelola dan pelaksana pendidikan berdasarkan ketentuan jabatan.

Baca juga: Water Filter, Teknologi Solusi Air Bersih dari Mahasiswi Universitas Diponegoro

Peranan Pranata Pendidikan dalam Suatu Negara adalah

Secara umum, peranan pranata pendidikan dalam suatu negara adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Perantara Pemindahan Warisan Kebudayaan

Dalam keluarga, orang tua akan mengajarkan anak-anaknya bagaimana bersikap sesuai dengan norma yang berlaku. Misalnya selalu bersikap dengan sopan santun, terutama terhadap orang yang lebih tua. Hal tersebut adalah contoh pendidikan sebagai pemindahan kebudayaan.

2. Persiapan bagi Peranan Pekerjaan

Setiap orang yang menjalankan peran-peran pekerjaan tidak bisa begitu saja langsung menjalankan peranan tersebut. Terdapat proses pendidikan yang berupa pendidikan keluarga, masyarakat, dan sekolah yang harus ditempuh terlebih dahulu.

Misalnya seorang dokter yang harus menempuh pendidikan kedokteran agar bisa menjadi dokter.

Peranan pranata pendidikan dalam suatu negara adalah antara lain untuk perantara pemindahan warisan kebudayaan dan persiapan bagi peranan pekerjaan.

Water Filter, Teknologi Solusi Air Bersih dari Mahasiswi Universitas Diponegoro

Water Filter, Teknologi Solusi Air Bersih dari Mahasiswi Universitas Diponegoro – Seperti yang diketahui bahwa saat ini air bersih menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam proses pembangunan wilayah berbasis SDGs. Namun, hingga saat ini pula, ketersediaan air bersih di beberapa wilayah di Indonesia masih menunjukkan hasil yang tidak merata sehingga masih banyak ditemukan wilayah yang memiliki permasalahan pada kondisi airnya. Salah satu permasalahan air diantaranya adalah banjir yang membuat sumber air bersih beberapa wilayah menjadi tercemar dan sulit untuk kembali bisa menjadi air bersih seperti sebelum terkena pencemaran air bersih.

Di Kab. Tegal, dilakukan sebuah observasi dan ditemukan hasil bahwa sebagian daerah di wilayah Desa Pesarean mengalami permasalahan air bersih karena banjir yang terjadi setiap hujan dan limbah B3 yang mencemari kondisi air di desa tersebut. Banyak masyarakat yang mengeluhkan keadaan ini karena akhirnya mereka urangkampoeng.com harus menyesuaikan diri terhadap air yang sebenarnya tidak layak digunakan tersebut.

Banyaknya keluhan tersebut juga menjadi salah satu upaya bentuk kesadaran diri dari masyarakat untuk mau melakukan gerakan berbasis komunal terkait air bersih. Hal ini bisa dimulai dengan penggunaan teknologi sederhana yang akan membantu warga dalam memperoleh air bersih hingga pendampingan masyarakat dalam mengakses air bersih dari PDAM.

Salah satu Mahasiswi Undip, Fairuz Allya dari jurusan Perencanaan Wilayah Kota memperkenalkan suatu teknologi sederhana kepada masyarakat Desa Pesarean pada Sabtu, 14 Januari 2023 di RT. 07 dan RT 09.

Water filter, teknologi sederhana yang dimaksud adalah sebuah filter penyaringan air yang bisa dipasangkan pada kran air, sehingga mengeluarkan air bersih yang layak. Water filter ini hadir sebagai salah satu solusi untuk masyarakat, bukan hanya di daerah Desa Pasarean namun juga seluruh masyarakat yang merasa membutuhkannya. Air yang menjadi sumber akan tersaring dalam filter ini dan dikeluarkan dengan kondisi air yang lebih bersih dan layak digunakan. Penggunaan water filter ini difokuskan untuk masyarakat yang belum memperoleh air bersih dari PDAM dan masih mengandalkan air sumur yang tercemar.

Baca juga: Sekolah Digital Sebuah Keniscayaan

Dalam kegiatan yang dilakukan, Fairuz juga membagikan water filter tersebut kepada 19 keluarga di Desa Pasarean. Kegiatannya ini juga disambung baik oleh masyarakat setempat karena membuat mereka sadar akan bahaya dai penggunaan air yang tercemar dan mampu kembali memperoleh air bersih. Seperti salah satu pepatah yang berbunyi “Air murni adalah obat pertama dan utama di dunia.” – Pepatah Slowakia.

Sekolah Digital Sebuah Keniscayaan

Sekolah Digital Sebuah Keniscayaan – Selintas saya menatap ada tiga orang guru di sebuah ruangan laboratorium komputer yang sedang asyik melakukan zoom meeting. Saya mencoba mengintip apa yang mereka lakukan, ternyata mereka adalah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), yaitu suatu pendidikan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi bagi seorang guru dan akan mendapatkan tambahan gelar Gr di belakang namanya.

Anehnya, walaupun berada dalam satu ruangan, namun mereka berbeda jurusan dan juga berbeda perguruan tingginya. Mereka adalah guru geografi, guru bahasa indonesia, dan guru bahasa sunda, dengan perguruan tinggi masing-masing adalah UNSIL, UNPAK dan UPI Bandung. Suatu penomena yang sudah dianggap biasa namun sebetulnya tidak biasa, jika kita melihat penomena ini sekitar dua tahun kebelakang urangkampoeng.com yaitu sebelum adanya pandemi COVID-19.

Nampak keseriusan dalam wajah mereka, saya perhatikan jarang mereka untuk membolos dari tatapan zoom meeting kecuali ketika mereka ingin buang hajat atau ketika waktunya istirahat, itu pun atas izin mentor atau gurunya, dengan raise hand di zoom meeting dan tidak lupa meninggalkan pesan di kolom chat zoom meeting, “izin kebelakang ya”.

Entah itu sebuah etika, atau sebuah ungkapan ketakutan dianggap bolos oleh mentornya. Saya positif thingking saja, itu adalah sebuah etika dalam bertatap maya yang dilakukan oleh mahasiswa yang notabene merupakan orang dewasa. Yang tentunya sudah memiliki sebuah tanggungjawab pendidikan yang sedang mereka lakukan.

Polanya ternyata sama, pembelajaran yang mereka lakukan adalah menggunakan pola sinkronus dan asinkronus. Selain bertatap maya lewat aplikasi zoom dan sejenisnya, juga mereka melakukan pembelajaran lewat Learning Management System (LMS). Hiruk pikuk pembelajaran seperti ini dianggap memudahkan proses pembelajaran dan lebih hemat pembiayaan, baik untuk peserta maupun untuk penyelenggara.

Dalam masa pandemi COVID-19 pembelajaran anak-anak sekolah semua dirumahkan, anak-anak sekolah mulai taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi melaksanakan pembelajaran daring. Anak-anak yang belum dewasa cenderung kurang bertanggungjawab dalam melakukan pembelajaran daring tersebut. Bagi seorang guru SMP atau SMA seperti saya, hanya untuk menyuruh siswa on camera saja perlu energi yang luar biasa. Apalagi melakukan pengkondisian lain berkaitan dengan pembelajaran afektif dan psikomotorik.

Kendala lain untuk anak-anak yang belum dewasa seperti anak-anak TK dan SD harus sepenuhnya didampingi orang tuanya. Kalau tidak, maka pembelajaran sangat sulit untuk terkendalikan. Anak-anak akan lebih memilih nonton TV, youtube, main game atau sejenisnya daripada mendengarkan pembelajaran dari gurunya, yang menurut mereka tidak lebih mengasyikan daripada tontonan atau permainan yang mereka sukai.

Efektivitas pembelajaran daring ini sebetulnya sudah harus bisa dibaca oleh pemangku kepentingan.

Sehingga akan mengeluarkan kebijakan yang semestinya tidak disamakan untuk semua tingkatan. Bagi anak yang belum dewasa, diperlukan pembimbingan langsung oleh tutornya, apakah itu gurunya atau orang tuanya di rumah.

Itulah perubahan yang menjadi sebuah keniscayaan. Sebuah perubahan yang akan terus berubah sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan jaman, bukan hanya karena adanya pandemi saja, namun dunia digital akan terus berkembang. Sehingga tidak ada lagi ruang-ruang kelas yang megah untuk pembelajaran, ruang-ruang kantor yang penuh dengan aksesoris administrasi dan tidak ada lagi toko-toko besar yang penuh dengan barang-barang dagangannya.

Perkembangan itu perlu disikapi dengan serius oleh pemangku kepentingan, jangan sampai generasi kita kedepan menjadi korban kesalahan kebijakan pemangku kepentingan dalam membuat rencana strategis bagi masa depan mereka. Sehingga secara kompetensi bisa bersaing dengan dunia luar, dan secara karakter tetap menjunjung nilai-nilai luhur karakter bangsa Indonesia.

Pendidikan formal yang memungkinkan untuk dilakukan secara digital perlu pengkajian dan perencanaan yang matang. Baik secara sistem tata aturan yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri dan peraturan-peraturan turunan lainnya.

Pendidikan karakter akan menjadi sebuah pondasi dari peradaban dari suatu bangsa. Pendidikan karakter ini akan dengan mudah diterapkan jika dimulai dari semenjak anak berada pada kandungan ibunya, bagaimana sang ibu melakukan hal-hal baik, memakan makanan yang halal dan sehat, membelajarkan anaknya dengan banyak membaca alquran, bertutur kata dan bertindak yang sesuai dengan norma agama, dan etika.

Ketika anaknya sudah lahir ke alam dunia dan tumbuh berkembang, dimulailah fungsi-fungsi panca indera difungsikan, begitu juga fungsi hati, akal, perasaan dan kepercayaan mulai tumbuh dan berkembang.

Mulailah kita melihat anak-anak tertawa, menangis, marah, berlindung, cari perhatian, bertanya, bergaul, bermain, berantem dan aktivitas-aktivitas lainnya sebagaimana aktivitas anak pada umumnya.

Semuanya adalah sebuah proses pembelajaran yang harus dikawal dengan baik dan benar sehingga usia yang disebut dengan golden age tidak tersia-siakan.

Mungkin kita melihat anak-anak mungil usia 0-6 tahun sehariannya bermain gadget, mulai dari bangun tidur, makan dan menjelang tidur kembali, tidak bisa lepas dari gadget tersebut. Ya, jaman memang sudah berubah, tidak bisa kita menghindar dari jaman yang memang sudah jamannya.

Kita hanya bisa mengarahkan, mengontrol dan memfasilitasi anak-anak kita, sebagaimana jaman kita dahulu waktu kecil, ketika permainan kelereng atau layangan menjadi sebuah primadona anak-anak waktu itu, orang tua kita tidak melarang, namun mengontrol, memfasilitasi dan juga membatasi, jangan sampai kebablasan dalam kesehariannya.

Saya termasuk orang yang tidak setuju untuk menjauhkan anak-anak dari gadget, namun bagaimana gadget itu bisa dijadikan sebagai sarana bagi anak untuk tumbuh kembang lebih baik lagi. Menjauhkan anak dari gadget sama saja dengan menjauhkan anak kita dari jamannya. Tinggal sekarang bagaimana kita membuat sebuah grand design pola pendidikan anak dengan tanpa menjauhkan mereka dari gadget.

Perlunya pengaturan waktu, konten, dan pendampingan ketika anak-anak mengakses sesuatu dari gadgetnya. Orang tua sebagai pengendali penggunaan gadget anaknya, tentunya dengan suatu kesepakatan yang mengikat, akan meminimalisir dampak negative dari penggunaan gadget tersebut.

Bahkan dengan mudahnya mengakses situs-situs kebaikan yang diarahkan orang tuanya, akan lebih mudah mengeksplor pengetahuan anak dari dunia tanpa batas tersebut.

Beranjak pada umur 6-15 tahun atau masuk pada umur sekolah dasar (SD-SMP), penanaman karakter adalah hal sangat penting daripada sekedar belajar membaca atau menghitung. Oleh karena itu, pola pembelajaran daring saya anggap kurang relevan di jenjang ini.

Namun penggunaan media pembelajaran berbasis IT di sekolah harus tetap dibudayakan, dengan catatan guru mampu mengkonstruksi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan optimalsisasi perangkat IT yang ada.

Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) siswa harus sudah mulai dibelajarkan untuk dewasa. Begitupun dalam pembelajaran di sekolah. Pengalaman pembelajaran pada masa pandemic COVID-19 harus menjadi sebuah pembelajaran yang berharga. Selain harus disiapkan pembelajaran di sekolah berbasis digital juga harus sudah mau dan mampu untuk belajar kapan dan dimana saja.

Bisa saja pemerintah, dan sekolah memberikan pola pembelajaran sistem blended learning atau hybrid model, sehingga pembiasaan pembelajaran student center yang sudah dipola dari jenjang sekolah dasar dapat dilanjutkan secara bertahap menuju kemandirian di jenjang sekolah menengah. Pada jenjang sekolah menengah ini pengawasan orang tua dalam pembelajaran sudah mulai kendor, dibanding dengan mereka pada jenjang dasar.

Penanaman pendidikan karakter tetap harus ditekankan walaupun polanya harus sedikit berubah dengan pendekatan yang berbeda karena siswa sekolah menengah sudah mulai mengalami perubahan hormonal, perubahan pola pikir menuju pola pikir orang dewasa.

Baca juga: Bunyi dan Makna Motto Universitas Brawijaya

Pada jenjang perguruan tinggi, pola-pola yang dikembangkan oleh kemendikbudristek dengan pola sinkronus dan asinkronus sebenarnya sudah bisa diterapkan dengan memilah mata kuliah tertentu sesuai karakteristiknya, ada yang cukup dengan sinkronus, atau hanya asinkronus saja atau bisa digabung keduanya.

Sehingga terlihat ada sebuah kesinambungan ketika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, siswa diperkenalkan dengan pembelajaran student center, tapi di perguruan tinggi pembelajaran kembali lagi menjadi dosen center.

Membangun budaya penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan menjalin hubungan dengan dunia kerja adalah suatu hal yang seharusnya dilakukan mahasiswa pada pembelajaran di perguruan tinggi.

Megahnya ruang-ruang bangunan kampus tidak akan begitu berarti ketika mahasiswanya sudah mampu keluar dari dunia kampus yang kaku.

Hadirnya kelas-kelas maya yang tidak terhalang oleh ruang dan waktu akan dapat mengakselerasi perkembangan ilmu pengetahuan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat fokus pada persiapannya kiprah di masyarakat atau dunia kerja.

Bunyi dan Makna Motto Universitas Brawijaya

Bunyi dan Makna Motto Universitas Brawijaya – Apa bunyi dan makna motto Universitas Brawijaya? Siapa yang tidak kenal dengan universitas ini. Salah satu kampus ternama yang banyak diminati dan menjadi incaran calon mahasiswa baru untuk melanjutkan studinya. Setiap kampus atau universitas pastinya memiliki ciri khasnya tersendiri baik itu mengenai visi, misi, logo, maupun motto untuk membangun agr kampus yang dibanggakan dapat bersaing dan menghasilkan tamatan yang kompeten di bidangnya masing-masing sesuai dengan yang diminati.

Dikutip dari buku Universitas Brawijaya Menuju Daya Saing Asia karya Mustafa Lutfi (2015: 144), Universitas Brawijaya di usianya yang ke-52 tahun tentu sudah dikenal dan diakui secara langsung oleh dunia internasional. Mengukur Kekuatan Kepercayaan dari Masyarakat Faktor pertama, kekuatan berharga itu adalah kepercayaan dari masyarakat. Universitas Brawijaya sudah di hati masyarakat. Modal awal dan yang paling berharga adalah kepercayan masyarakat terhadap Universitas Brawijaya.

Lapisan masyarakat sudah tersebar merata dari Indonesia wilayah barat sampai Indonesia wilayah timur bahkan luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan jumlah persebaran daerah asal mahasiswa yang studi di Universitas Brawijaya. Perlu waktu untuk membangun kepercayaan itu di tengah masyarakat dengan banyaknya Perguruan Tinggi baik urangkampoeng.com dalam maupun luar negeri. Motto Universitas Brawijaya adalah Building Up Noble Future. Simak makna selengkapnya di ulasan berikut ini.

Bunyi dan Makna Motto Universitas Brawijaya

Bunyi motto dari Universitas Brawijaya adalah sebagai berikut:

“Building Up Noble Future”

Penulisan motto Universitas Brawijaya menyiratkan makna “Membangun kemuliaan masa depan”.

Universitas ini memiliki cita-cita untuk membangun para mahasiswanya atau generasi penerus bangsa yang mulia di masa depan. Hal ini dilakukan untuk membangun Indonesia menjadi pribadi yang lebih maju lagi dan lebih baik dalam segala sektor atau bidang. UB memiliki tanggung jawab besar untuk membantu membangun peradaban global, peradaban di mana planet dan seluruh umat manusia dapat berkembang.

Baca juga: Dunia Pendidikan di Era Pandemi Covid-19

Universitas Brawijaya (UB) berhasil mendapati ranking 401-600 dari 1406 perguruan tinggi seluruh dunia pada THE Impact Ranking 2022. Sedangkan, sebelumnya UB terdapat pada ranking 301-400 dari 1117 perguruan tinggi. Saat ini banyak universitas yang ada di Indonesia maupun luar negeri yang dimana semuanya berlomba-lomba untuk menghasilkan tamatan yang lebih baik lagi.

Nah itulah bunyi dan makna motto Univversitas Brawijaya. Setiap universitas pastinya memiliki ciri khasnya tersendiri. Setiap universitas memiliki visi, misi, dan motto dalam membangun universitasnya untuk tetap menjadikannya di percaya di tengah masyarakat yang memiliki banyak sekali pilihan.

Dunia Pendidikan di Era Pandemi Covid-19

Dunia Pendidikan di Era Pandemi Covid-19 – Dilihat dari ketidakpastian kapan masa pandemi yang telah berlangsung 2 tahun sejak Maret 2020 ini akan berakhir, tentunya perlu dilakukan langkah-langkah pembelajaran strategis di masa pandemi. Langkah ini dianggap sangat penting karena tanpa persiapan yang matang sejak awal dapat terjadi kerugian bahkan kematian pendidikan (educational Excursions).

Dalam pengertian pendidikan sebagai suatu proses yang menyertai belajar, sebenarnya tidak ada, atau bahkan hilang sama sekali. untuk sistem pembelajaran jarak jauh, beberapa masalah mungkin muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Tentunya pelajar dan pendidik dari semua lapisan masyarakat harus memiliki akses urangkampoeng.com jaringan internet yang baik. Namun, akses internet di banyak daerah sangat buruk, sehingga menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan kegiatan mengajar secara daring.

Tugas mendidik dan membentuk karakter bangsa ini bukan hanya tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, apalagi di masa pandemi. seperti masalah konektivitas internet yang harus menjadi domain Kementerian Komunikasi dan Informatika, kemudian masalah kesehatan yang jelas berada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan.

Menjaga kualitas siswa yang sehat sekaligus bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru di era Covid-19 tidak akan mungkin terjadi jika kementerian tidak bersinergi menyiapkan infrastruktur. Namun di balik beberapa kendala yang muncul, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari pandemi Covid-19 yang tidak kita sadari. Dengan sistem pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh, siswa dapat melakukan banyak aktivitas di rumah, sehingga memudahkan orang tua untuk memantau anaknya. juga, dalam hal kreativitas, baik pendidik maupun siswa dalam sistem pembelajaran jarak jauh harus kreatif.

Tidak hanya siswa, seorang guru atau pendidik juga perlu berpikir serta bertindak kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran. sekolah dan praktisi pendidikan lainnya harus siap beradaptasi dengan kondisi yang ada. Situasi ini bukanlah alasan untuk menghentikan pendidikan, dan juga tidak untuk dihindari, tetapi harus dihadapi. Mencoba hal baru yang tidak terpikirkan sebelumnya menjadi tantangan besar bagi guru, siswa dan orang tua.

Baca juga: LSPR Masuk Daftar Kampus dengan Kinerja Media Sosial Terbaik 2022

Dari sisi manfaat, penerapan pembelajaran jarak jauh telah mempermudah proses pendidikan di Indonesia. Namun di sisi lain juga menimbulkan sejumlah kendala, di antaranya tidak semua orang melek teknologi, terutama untuk daerah terpencil dengan masalah akses internet dan banyak yang tidak punya smartphone karena tingkat ekonomi masyarakat yang rendah.

namun begitu ada hikmah yang dapat kita petik dari pandemi ini, antara lain peningkatan kapasitas guru, menciptakan guru yang kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi saat pembelajaran daring berlangsung, dan kemampuan menggunakan Teknologi modern menyediakan banyak aplikasi atau media pembelajaran gratis, google form, google classroom, zoom meeting, youtube, dll., yang dapat membuat pendidikan lebih kuat selama pandemi dan membuat negara lebih kuat.

LSPR Masuk Daftar Kampus dengan Kinerja Media Sosial Terbaik 2022

LSPR Masuk Daftar Kampus dengan Kinerja Media Sosial Terbaik 2022 – LSPR Institute of Communication & Business terpilih sebagai Top 10 Perguruan Tinggi dengan Kinerja Media Sosial Terbaik oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III. Penilaian ini diberikan berdasarkan dari strategi komunikasi dan juga pengelolaan sosial media LSPR.

Dalam pemanfaatannya, LSPR menggunakan sosial media sebagai salah satu platform dalam mengomunikasikan kebijakan, kegiatan, serta menyampaikan informasi kepada para mahasiswa, calon mahasiswa, orang tua, media, serta partner universitas —baik dalam negeri maupun luar negeri, pemerintahan, serta asosiasi.

Kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi juga turut disampaikan melalui social media, misalnya Program Merdeka Belajar—Kampus Merdeka (MBKM), program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.

LSPR menerapkan program ini dalam berbagai kegiatan, seperti pertukaran pelajar baik nasional maupun internasional, yang disebut dengan inbound and outbound programme.

Indikator Kerja Utama (IKU) yang menjadi landasan transformasi perguruan tinggi yang telah dilaksanakan oleh LSPR seperti pelaksanaan proyek desa, magang, pengangkatan adjunct professor dan memperoleh akreditasi internasional juga turut disampaikan di media sosial.

Berdasarkan riset internal, sebanyak 76,8 persen mahasiswa mendapatkan informasi mengenai LSPR melalui media sosial. Dalam mengelola social media, LSPR pun kerap melakukan evaluasi guna memberikan pelayanan lebih baik dan informasi yang lebih update kepada para stakeholdernya. Ragam media sosial yang ada saat ini turut membuat LSPR urangkampoeng.com memiliki akun pada platform tersebut yaitu Instagram, Twitter, Linkedin, Tiktok dan Facebook.

Instagram Sangat Diminati Mahasiswa untuk Mendapatkan Informasi Kampus

Instagram menjadi media sosial yang paling populer bagi mahasiswa dalam menerima pesan dari kampus LSPR. Melalui media sosial ini, LSPR menyampaikan beragam informasi seputar akademik dan non akademik serta kebijakan & Peraturan dari LLDikti Wilayah III, Perguruan Tinggi untuk internal stakeholders (Mahasiswa, Dosen, Staff & Management) serta External Stakeholders (Calon mahasiswa, Orangtua, Institusi Pemerintah, Media). Sosial media LSPR dipegang oleh tim Humas/ Communication Reputation Department (CRD) – LSPR.

Instagram LSPR dengan nama akun @lsprofficial pun sudah mendapatkan verifikasi dari Instagram dengan tanda centang biru sebagai konfirmasi bahwa akun ini adalah resmi milik kampus LSPR Institute of Communication & Business. Verifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan keakuratan pesan bagi followers LSPR.

Tidak hanya melalui foto, informasi terkait kampus pun disampaikan melalui e-poster maupun video dalam bentuk Instagram Story maupun Reels. Caption juga turut menegaskan pesan yang telah dibuat.

Keberagaman informasi dari berbagai departemen dan kegiatan di LSPR membuat tone warna dan desain yang digunakan juga variatif. Interaksi pengikut juga sangat diperhatikan, pesan disampaikan akurat, informatif, edukatif, inspiratif, sesuai dengan etika dan 10 pillars LSPR, dan cepat dalam menjawab direct message dan komentar. Sehingga kehadiran Instagram LSPR akan terciptanya komunikasi dua arah yang efektif.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP Secara Online

Selain itu, LSPR juga memiliki akun @joinlspr yang dikelola oleh Marketing Department Strata Satu dan memiliki 9.824 followers. Akun iki menginformasikan pendaftaran mahasiswa baru yang dikemas dengan sangat menarik, informatif, dan interaktif. Program pascasarjana juga memiliki akun @lsprpostgraduate dengan 2.311 followers serta program pendidikan jarak jauh dengan akun @lsprelearning dengan 1.772 followers dan program hybrid learning LSPR Bali @lsprbali dengan 2.937 followers.

Selain media sosial, LSPR juga memiliki Virtual Assistant yang disebut Halo LSPR. Halo LSPR dapat dihubungi di nomor 0817 1717 1992. Melalui layanan WhatsApp ini, para mahasiswa, orang tua, serta calon mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP Secara Online

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP Secara Online – Beasiswa LPDP adalah beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Keuangan Indonesia untuk jenjang S2 dan S3. Beasiswa ini tersedia untuk kampus-kampus di dalam dan luar negeri.

LPDP berkomitmen untuk mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. Beasiswa ini diperuntukkan bagi putran-putri terbaik Indonesia.

Lamanya durasi studi beasiswa LPDP berbeda-beda tergantung jenjangnya. Pada program magister, studi berlangsung paling lama 24 bulan, sedangkan program doktor paling lama 48 bulan.

LPDP menanggung biaya pendidikan dan biaya pendukung lainnya. Bagi yang ingin mendaftar, berikut ini informasi syarat dan cara daftar urangkampoeng.com beasiswa LPDP selengkapnya.

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa LPDP

Sebelum mendaftar, calon pelamar beasiswa LPDP harus memenuhi syarat umum. Dirangkum dari buku Beasiswa Pemutus Mata Rantai Kemiskinan karya Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, berikut informasinya:

  • Warga Negara Indonesia.
  • Telah menyelesaikan studi program D4 atau S1 untuk beasiswa magister, program S2 untuk beasiswa doktor, atau D4/S1 langsung doktor.
  • Pendaftar dari D4/S1 langsung doktor wajib memiliki LoA Unconditional dari perguruan tinggi tujuan, dan memenuhi seluruh kriteria sebagai pendaftar program beasiswa S3.
  • Tidak sedang menempuh studi program lain.
  • Bagi pendaftar lulusan perguruan tinggi luar negeri pada jenjang pendidikan sebelumnya, wajib melampirkan hasil penyetaraan ijazah dan konversi IPK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
  • Riset, dan Teknologi.
  • Tidak sedang mendaftar, akan menerima, atau menerima beasiswa dari sumber lain yang berpotensi double funding selama menjadi penerima beasiswa LPDP.
  • Pendaftar yang melampirkan LoA Unconditional dengan waktu mulai studi yang tidak sesuai dengan ketentuan LPDP maka wajib melampirkan surat keterangan penundaan jadwal perkuliahan program studi dari Perguruan Tinggi yang diunggah bersamaan dengan LoA Unconditional.
  • Memilih Perguruan Tinggi Tujuan dan program studi sesuai dengan ketentuan LPDP.
  • Bersedia menandatangani/menyetujui surat pernyataan pada aplikasi pendaftaran dengan format pernyataan.
  • Mengisi profil diri pada formulir pendaftaran online.
  • Menulis komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia.
  • Menulis Proposal Penelitian bagi pendaftar program pendidikan doktor.
  • Menulis riwayat dan tautan publikasi ilmiah (jika ada).

Sementara persyaratan khusus beasiswa LPDP yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

  • Memenuhi ketentuan batas usia pendaftar.
  • Melampirkan Surat Rekomendasi dari tokoh masyarakat atau akademisi.
  • Bersedia menandatangani/menyetujui surat pernyataan pada aplikasi pendaftaran saat akan melakukan submit.
  • Mengunggah dokumen Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
  • Mengunggah dokumen sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku dan diterbitkan oleh ETS (www.ets.org), PTE Academic (www.pearsonpte.com) atau IELTS (www.ielts.org).
  • Melampirkan surat usulan mengikuti Beasiswa LPDP sekurang-kurangnya dari Pejabat Eselon II yang membidangi pembinaan/pengembangan SDM pada Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah bagi pendaftar yang berstatus CPNS/PNS.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Lokasi Kampus UNPAD yang Tepat

Pendaftaran LPDP bisa dilakukan secara online. Calon peserta bisa mengakses situsnya di https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/, kemudian melengkapi semua syarat pendaftarannya.
Unggah semua dokumen persyaratan pada aplikasi pendaftaran. Pastikan Anda melakukan submit aplikasi pendaftaran untuk mendapatkan kode registrasinya.
Nantinya, calon peserta akan melalui tahapan seleksi yang terdiri atas seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Apabila dinyatakan lolos, peserta otomatis terdaftar pada program beasiswa ini.a

Mengenal Sejarah dan Lokasi Kampus UNPAD yang Tepat

Mengenal Sejarah dan Lokasi Kampus UNPAD yang Tepat – Sebentar lagi tahun ajaran baru dan penerimaan mahasiswa baru akan dimulai. Apakah kamu berencana untuk masuk ke Universitas Padjajaran (UNPAD)?

UNPAD merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia. Universitas ini berdiri pada tahun 1957 di kota Bandung, Jawa Barat dan telah berkembang menjadi salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Adapun jumlah jumlah mahasiswa semakin bertambah dan beragam pada program studi yang tersedia.

Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut  urangkampoeng.com mengenai sejarah dan lokasi UNPAD di mana.

Apakah UNPAD Ada di Bandung?

Informasi mengenai universitas impian sangat penting untuk diketahui. Dikutip dari buku Cara Cerdas Pilih Jurusan Demi Profesi Impian yang ditulis oleh Bondhan Kresna W (2010: 38), mengetahui informasi terkait universitas menjadi faktor yang penting untuk mendukung kesuksesan kamu menjalani perkuliahan. Adapun kamu juga dapat memahami visi dan misi yang akan dicapai universitas tersebut.

Sejarah UNPAD dimulai pada tahun 1957 ketika Universitas Padjadjaran didirikan oleh pemerintah kota Bandung dan pemerintah daerah Jawa Barat.

Universitas ini dibentuk untuk meningkatkan pendidikan di wilayah sekitarnya, dan untuk menjadi contoh bagi universitas lain di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah kabupaten Bandung dan pemerintah provinsi Jawa Barat, universitas ini mulai beroperasi pada tahun 1959.

Pada awal berdirinya, UNPAD memiliki beberapa fakultas utama, antara lain Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Sastra.

Baca juga: Kampus Swasta Vs Kampus Negri

Selain itu, UNPAD juga menawarkan program studi unggulan seperti program studi magister dan doktoral di bidang teknologi informasi, bioteknologi, farmasi, dan lain-lain.

Lokasi UNPAD terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Universitas ini terletak di wilayah kampus Bandung Barat yang terletak di jantung kota Bandung. Kampus ini terdiri dari beberapa fasilitas utama seperti gedung perpustakaan, gedung kuliah, laboratorium, ruang perkuliahan, dan lainnya.

Selain itu, UNPAD juga memiliki lokasi kampus di Kota Bogor, Jawa Barat, yang terletak di wilayah Kampus Bandung Timur.

Apakah kamu semakin bersemangat setelah mengetahui informasi di atas? Semoga berhasil berkuliah di UNPAD!

Kampus Swasta Vs Kampus Negri

Kampus Swasta Vs Kampus Negri – Banyak orang yang sulit dalam menentukan tempat kuliah, mulai dari jurusan apa yang mau diambil, lokasi kampus, akreditasi kampus, sampai biaya pendidikannya. Hal ini merupakan hal yang wajar karena poin-poin tersebut merupakan aspek penting yang mempengaruhi kehidupan selama perkuliahan.

Masyarakat Indonesia kebanyakan masih berpandangan bahwa PTN (Perguruan Tinggi Negeri) lebih baik daripada PTS (Perguruan TInggi Swasta). Lalu ditambah biaya kuliah di PTS lebih mahal ketimbang biaya kuliah di PTN. Hal inilah yang membuat memilih PTS atau PTN menjadi suatu momok menakutkan bagi para siswa SMA/SMK.

Jangan ambil pusing tidak selamanya PTS itu golongan kelas 2, kalau masih tidak percaya mari simak penjelasan singkat  urangkampoeng.com tentang perbedaan PTS dan PTN :

Pengelola Perguruan Tinggi

Perbedaan PTS dengan PTN yang paling mendasar adalah PTS dimiliki dan dikelola yayasan sedangkan PTN dimiliki dan dikelola pemerintah. Lalu apakah hal ini membuat kualitas PTN lebih baik ketimbang PTS, ternyata tidak menurut QS Asia University Rankings 2021, 5 dari 20 besar kampus terbaik di Indonesia adalah PTS. Kelima perguruan tinggi tersebut adalah: Binus University, Telkom University, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia.

Rincian Biaya

PTN menentukan biaya UKT masih berdasarkan pengelompokan golongan yang telah ditentukan kementerian. Sedangkan UKT di PTS bisa dilihat sebelum mendaftar di website atau brosur kampus dengan rincian tersebut calon mahasiswa akan tahu berapa biaya dan untuk apa biaya tersebut digunakan.

Persaingan Masuk Perguruan Tinggi

Kebanyakan PTS akan selalu terbuka pendaftaran untuk mahasiswa, bila dibandingkan dengan waktu pendaftaran PTN yang hanya ada disaat-saat tertentu. Ditambah proses pendaftaran PTS tidak sesulit PTN yang membutuhkan tenaga yang ekstra untuk memenuhi persyaratan dan kualifikasi untuk mendaftar.

Baca juga: Literasi Media Penyelamat Pendidikan Indonesia

Fasilitas Perguruan Tinggi

Fasilitas yang ada di PTN sudah terbilang lengkap, namun bukan berarti PTS tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk mendukung aktivitas mahasiswa. Seperti di Institut Daarul Qur’an walaupun masih terbilang baru namun fasilitas sudah lengkap, mulai dari wifi, AC, mushola, perpustakaan, asrama, sampai ruang terbuka untuk belajar sudah ada di dalamnya.

Waktu Perkuliahan

Tidak seperti PTN waktu kuliah di PTS terhitung fleksibel, banyak PTS yang menyediakan kelas karyawan untuk mahasiswa yang sambil bekerja. Waktu perkuliahan bisa diatur sedemikian rupa supaya tidak mengganggu jam kerja mahasiswa. Sangat cocok untuk mahasiswa yang sudah bekerja dan ingin meneruskan studi keilmuannya di perguruan tinggi.

Literasi Media Penyelamat Pendidikan Indonesia

Literasi Media Penyelamat Pendidikan Indonesia – Era industri 4.0 saat ini ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, diantaranya internet of thing, artificial intelegent dan big data. Dampaknya teknologi media baru sedang dan telah mendisrupsi semua aspek kehidupan  urangkampoeng.com seperti pendidikan, ekonomi, politik, budaya bahkan agama.

Sehingga manusia menghadapi tantangan dan hambatan dalam menjalani kodratnya kini semakin nyata.

Oleh karena itu, dalam membangun pengetahuan dan kesadaran literasi media penting untuk dilakukan.

Literasi media merupakan suatu ilmu untuk melatih kita agar cakap dalam menerima atau membaca pesan dalam sebuah media. Dengan kata lain, literasi media memiliki tujuan untuk memberikan kesadaran kritis terhadap khalayak ketika berhadapan dengan media.

Literasi media sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, namun di Indonesia sendiri kehadirannya seakan baru terasa. Hal ini awalnya untuk menangani atau menyeimbangkan dengan kemajuan teknologi dan meluasnya globalisasi. Karena dapat dikatakan bahwa Indonesia cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara yang lain. Bukan hanya dalam kemajuan atau cakap bermedia melainkan dalam hal pendidikan pun hal ini terjadi.

Pendidikan Indonesia dapat dikatakan masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara yang lain.

Karena dalam hal media literasipun di Indonesia masih sangat kurang, sehingga hal tersebut mengakibatkan pendidikan di Indonesia belum mengalami peningkatan.

Namun pada saat ini pendidikan Indonesia sudah mulai bangkit. Berkat kemajuan teknologi juga di Indonesia sendiri sudah tersedia berbagai macam aplikasi-aplikasi atau media pendukung belajar anak.

Terlebih dimasa pandemi seperti saat ini, pendidikan di Indonesia sangat terbantu dengan adanya media belajar online yang didukung oleh kemajuan teknologi. Meskipun dalam pelaksanaannya belum dapat maksimal, akan tetapi sudah sangat membantu pendidikan dapat terus dilaksanakan dengan keadaan yang belum kondusif.

Literasi media juga membantu meningkatkan kualitas dalam bermedia khususnya bagi kaum muda yakni pelajar. Agar mereka bisa selektif dalam menerima sebuah berita, guna untuk mendeteksi keabsahan suatu realitas dan tingkat validitas dari suatu informasi, sehingga mereka tidak hanya sekadar menerima dan menyebarkannya. Kita dapat memulai dan membangun pola pikir tersebut dengan menumbuhkan sikap kritis dalam berpikir atau critical thinking dan problem solving.

Baca juga: Merdeka Belajar: Dehumanisasi dan Diskriminasi Pendidikan Indonesia

Karena, sampai saat ini yang sering terjadi banyak orang yang menggunakan suatu media tetapi mereka belum memahami bagaimana fungsi sebenarnya dari media tersebut. Maka dari itu pentingnya literasi media untuk masyarakat terutama bagi kaum muda atau pelajar, karena dalam tangan merekalah tergenggam arah bangsa. Dengan literasi media yang baik maka dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pada dasarnya pelajar Indonesia sudah memiliki kualitas dan inovasi yang sangat baik, mereka dapat berkreasi dengan kreatif, dapat menciptakan atau menemukan hal-hal yang baru, tidak kalah dengan negara yang lain. Namun penempatan dan pengembangannya yang belum baik. Sehingga hal tersebut masih menjadi topik yang perlu diperhatikan. Maka untuk menyelamatkan pendidikan di Indonesia para pelajar harus dibekali dengan kecakapan dalam berliterasi media.